Dikritik Jokowi soal Subsidi BBM, SBY Minta Kader Demokrat Bersabar

Dikritik Jokowi soal Subsidi BBM, SBY Minta Kader Demokrat Bersabar
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) saat berkunjung ke Lamongan, Jawa Timur. Foto/Kompas.com

Riauaktual.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara mengenai kritik Presiden Joko Widodo soal kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang diterapkan pada 10 tahun pemerintahannya. Lewat akun Twitter resmi @SBYudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat itu menulis lima kicauan pada Selasa (15/5/2018) malam

SBY mengaku mengikuti mengikuti percakapan publik, termasuk di media sosial, menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang menyalahkan kebijakannya mensubsidi BBM.

"Pak Jokowi intinya mengkritik & menyalahkan kebijakan subsidi utk rakyat & kebijakan harga BBM, yg berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*," kata dia.

"Saya minta para mantan Menteri & pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat & konstituen saya, TETAP SABAR. *SBY*," tambahnya.

SBY mengaku bisa saja menjelaskan argumentasi kenapa ia harus menjalankan kebijakan subsidi BBM. Namun, ia menilai hal tersebut tidak perlu dan tidak baik di mata rakyat. Apalagi, saat ini negara tengah menghadapi masalah keamanan, politik, dan ekonomi.

"Justru kita harus bersatu padu. Juga makin rukun. Jangan malah cekcok & beri contoh yg tak baik kepada rakyat. Malu kita. *SBY*," tulis SBY mengakhiri kicauannya.

Sementara itu, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengungkapkan, kicauan SBY itu menanggapi pernyataan Jokowi yang disampaikan saat menghadiri lokakarya anggota DPRD PPP pada Selasa pagi.

Dalam kesempatan itu, Jokowi awalnya menyinggung kebijakannya soal BBM satu harga. Dengan kebijakan itu, Jokowi mengklaim harga BBM di wilayah terpencil, khususnya di kawasan Indonesia timur, bisa sama dengan di Jawa. Padahal, sebelumnya harga BBM di wilayah terpencil bisa mencapai Rp 60.000-Rp 100.000.

Jokowi kemudian menyinggung subsidi Rp 340 triliun yang digelontorkan pemerintahan terdahulu. Ia tidak secara spesifik menyebut pemerintahan SBY.

"Dulu subsidi Rp 340 triliun kenapa harga (BBM di setiap daerah) enggak bisa sama? Ada apa? Kenapa enggak ditanyakan?" kata Jokowi.

"Sekarang subsidi sudah enggak ada untuk di BBM, tetapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan. Tanyanya ke saya, saya jawab nanti. Ini yang harus juga disampaikan ke masyarakat," kata dia.

Pernyataan Jokowi mengenai subsidi BBM era SBY ini sebenarnya sudah disampaikan beberapa kali dalam berbagai kesempatan sebelumnya. Salah satunya saat membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Hanura di Kantor DPP Hanura, Jakarta, Desember 2016 lalu. (Wan)

 

Sumber: Kompas.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index