Riauaktual.com - Sidang kasus suap ketok palu RAPBD Provinsi Jambi 2018 dengan terdakwa Supriyono menghadirkan Gubernur Jambi non aktif Zumi Zola sebagai saksi di Pengadilan Tindak Pidana Tipikor di Telanaipura, Kota Jambi, Rabu (9/5/2018).

Anehnya, saat Hakim Ketua Badrun Zaini dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komis Pemberantasan Kosupsi (KPK) mencerca pertanyaan terkait bawahannya, Zumi Zola mengaku lupa. Ketika ditanya peran dan fungsi asisten III, Zumi Zola mengaku tidak mengetahui peran masing-masing asisten yang bertugas di Provinsi Jambi.

"Saya tidak ingat tugas dan fungsi dari masing-masing asisten saya yang ada tiga orang itu. Saya juga tidak ingat apakah Saipudin masuk dalam tim TAPD atau tidak," ungkap Zumi Zola.

Di samping itu, dalam kesaksiannya, Zumi Zola juga mengaku jika pada pembahasan RAPBD 2018 terdapat permintaan uang ketok palu. Hal ini terungkap saat Apif Firmansyah menyampaikan kepada dirinya jika dewan Provinsi Jambi ada meminta uang ketok palu RAPBD 2018.

"Saat itu bulan September, Apif lapor ke saya. Bang DPRD minta uang. Waktu itu saya jawab gimana caranya ini, sampaikan kepada DPRD tidak bisa," jelas Zumi Zola.

Selanjutnya dalam persidangan tersebut, Zumi Zola menegaskan, bahwa dirinya saat itu sempat tidak tahu harus berbuat apa. Selanjutnya, dia meminta Apif untuk mencarikan solusi atas persoalan tersebut.

"Saya kehilangan akal bagaimana caranya ini. Kemudian saya perintahkan Apif cari solusi yang terbaik," tegasnya.

Dalam kesaksiannya tersebut, adanya permintaan uang ketok palu RAPBD 2018 dari Anggota DPRD Provinsi Jambi dari Nasdem Kusnidar saat menghadap dirinya.

"Saya juga diberi tahu adanya uang ketok palu itu, setalah Pak Kusnindar (anggota DPRD Provinsi Jambi) menemui saya," tuturnya. (wan)