RIAU (RA)- Jumlah titik api akibat kebakaran hutan dan lahan gambut di Provinsi Riau terus meningkat menyebabkan kabut asap tidak bisa dihindari. Akibatnya, aktivitas warga terganggu. Jumlah titik api atau hot spot pun terus meningkat.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pekanbaru, Riau, mengatakan peningkatan titik api akibat musim kemarau dan cuaca ekstrem yang melanda dalam sebulan terakhir.

Staf BMKG Marzuki ketika dikonfirmasi riauaktual.com menyebutkan tepat pukul 06.00 WIB jarak pandang untuk kota Pekanbaru 600 meter.

Sementara titik api di Riau hari ini Rabu (27/6) terdapat 81 titik api dan terbanyak berada di wilayah kabupaten Pelelawan 30 titik serta kampar 15 titik. Dari data BMGK juga menyebutkan kota Pekanbaru yang beberapa hari lalu tidak terdapat titik api justru kini terdapat 1 titik api.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Syamsurizal, menambahkan bencana asap selalu terjadi setiap tahun di Provinsi Riau ketika memasuki musim kemarau

"Kita mengimbau BPBD kabupaten/kota untuk siaga menghadapi bencana asap tersebut. Apalagi pada September mendatang akan digelar PON ke-18. Kita juga memantau cuaca ekstrem dan titik api di Riau," kata dia.

Mengingat kabut asap itu juga telah menjadi bencana nasional dan berpotensi besar mengganggu ajang nasional, BPBD Riau telah berkoordinasi dengan Deputi Bidang Kedaruratan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mencari penyelesaian atas bencana itu.

"BNPB berencana membantu pesawat pemadam titik api (hotspot), pesawat pembawa air, dan penyemaian hujan buatan. Ini dikatakan mereka setelah kita melakukan ekspos akan kemungkinan kabut asap di musim kemarau," pungkas dia. (RA7)