PEKANBARU, RiauAktual.com - Kepala SMAN 12 Pekanbaru Zurina yang dikonfirmasi melalui bilik telepon mengatakan, persoalan penahanan ijazah Arisman alumni SMAN 12 tahun 2012 bukanlah masalah besar. Jadi, ia meminta agar media tidak membesar-besarkan persoalan tersebut.
"Saya mohon lah ya, ini jangan lah terlalu dibesar-besarkan, karena sebenarnya ini hanya miskomunikasi saja," sebut Zurina yang mengaku telah menyelesaikan persoalan penahanan ijazah bersama anggota DPRD, Selasa (21/5/2013).
Zurina juga menyanjung-nyanjung Masni Erna Wati yang telah bersedia mengeluarkan uang untuk menutupi hutan Arisman. Dalam penyerahan uang itu, tak ada rasa basa-basi dari pihak sekolah untuk meringankan beban keuangan anak tersebut yang berstatus anak yatim.
"Memang kita terima uang yang diberikan anggota Dewan, dia ingin membantu sekolah kita. Ibu tuh yang ingin membantu sekolah, Alhamdulillah ibu tuh punya jiwa besar dan komitmen tinggi di dunia pendidikan," pujinya.
Zurina juga menyalahkan Arisman yang tidak membayarkan uang pakaian, buku, dan komite sekolah melalui Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang telah dikucurkan pemerintah pusat kepada murid tersebut.
"Anak ini sudah menerima bantuan dari BSM 800 ribu rupiah per tahun, itu tidak dibayarkan oleh anak, itu dijadikan untuk kepentingan peribadi. Benar uang komite 1.830.000 rupiah, sudah diberikan dispensasi dibayar sejuta saja, itu kebijakan dari pihak sekolah dan tadi ibu Erna sudah bersedia membantu pihak sekolah untuk hal itu, sudah selesailah semuanya," katanya lagi.
Zurina juga menyebut, persoalan tersebut telah selesai dan jangan dibesar-besarkan lagi. Kepada wartawan Zurina juga memohon agar dunia pendidikan jangan tercoreng, maka penahanan ijazah yang dianggap persoalan kecil oleh Zurina, tidak dipublikasikan.
"Saya mohon maaf lahir batin karena masalahnya sudah selesai dan tidak ada masalah apa-apa sebenarnya. Intinya tanya aja sama pak Yogi," katanya lagi.
Dalih punya dalih, di ujung wawancara Zurina juga mengatakan baru diangkat di SMAN 12 dan tidak mengetahui adanya kasus penahanan ijazah tersebut. "Saya baru diangkat di SMA 12, tadi saya tak dapat informasi di wakil saya, saya tak pernah dilaporkan adanya penahanan ijazah ini," katanya memberi alasan.
Zurina juga mengaku malu dengan adanya peristiwa penahanan ijazah terhadap anak yang memang tidak mampu dalam bidang ekonomi. "Iya, saya sebenarnya malu loh dek, masak masalah sekecil ini langsung diespos, makanya sampai saya bilang ke Yogi tadi, seharusnya koordinasi dengan saya, katanya Sapran menghalangi, boleh tanya sama Pak Sapran, Pak Yogi sudah dipertemukan dengan saya, tapi pak Yogi nya tak mau," terangnya lagi.
Laporan: Riki
Baca juga berita lengkap dihttp://riauaktual.com/berita/detail/4099/2013/05/21/sman-12-pekanbaru-tahan-ijazah-arisman-1-tahun#.UZtW38oy1iMTak Bayar Uang Komite Sekolah SMAN 12 Pekanbaru Tahan Ijazah Arisman 1 Tahun
