Riauaktual.com - Ketua Lembaga Adat Kampar (LAK), Sartuni Datuk Paduko Majo terang-terangan mendukung Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 1, Syamsuar-Edy Natar Nasution.

Beberapa foto beredar dirinya dengan Syamsuar beredar di media sosial. Seperti yang dipublis akun Facebook "Relawan Kampar Bersinar" pada 23 Februari 2018 lalu.

Sartuni membenarkan dukungan itu ketika dikonfirmasi, Minggu (25/2) sore. Namun ia menegaskan bahwa dukungan tersebut bersifat pribadi. Menurut dia, mendukung salah satu Pasangan Calon merupakan hak politiknya secara pribadi.

"Secara pribadi, iya. Bukan secara kelembagaan. Lembaga (LAK) tidak pernah saya bawa-bawa," ungkap Sartuni. Ia menegaskan, dirinya juga tidak pernah mendorong digelar pertemuan khusus atau mengajak LAK untuk membicarakan dukungan kepada Paslon.

Sartuni mengatakan, dirinya juga tidak meminta anak kemenakannya memilih sikap yang sama dengan dia. Ia tidak menampik, gelar adat yang disandangnya selalu melekat. Namun dukungannya bukan mengatasnamakan anak kemenakan.

"Saya juga tidak bisa memaksa orang, kan?," kata Sartuni. Ia menyatakan anak kemenakannya tetap diberi kebebasan menentukan pilihan.

Sartuni adalah salah satu tokoh etnis di Kampar yang ikut meneken pernyataan ihwal netralitas dalam Pilkada Riau. Pernyataan diteken di Bangkinang Kota, Kamis (1/2) lalu.

Netral adalah sikap bersama organisasi lintas etnis. ‎Sartuni dari Lembaga Adat Kampar (LAK). Lainnya terdiri dari Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR) Kampar, Ikatan Keluarga Batak RIau (IKBR) Kampar, Ikatan Keluarga Sumatera bagian Selatan (IKSS) dan Ikatan Keluarga Nias Riau (IKNS).

Pernyataan sikap dibuat di depan Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN) Perwakilan Riau, Rakhman Haryadi. Pernyataan berisi dua poin. Pertama, menyatakan netralitas dan tidak memihak kepada Pasangan Calon tertentu.

Kedua, menyerahkan pilihan kepada masyarakat etnis sepenuhnya sesuai dengan hati nurani masing-masing. "Ini adalah pernyataan etnis secara organisasi paguyuban," ungkap Sartuni kala itu.

Sartuni menegaskan, dalam Pemilihan Kepala Daerah Riau, dukungan kepada pasangan calon tertentu tidak dapat mengatasnamakan etnis. Jika masyarakat etnis mendeklarasikan dukungan, kata dia, hanya sikap pribadi saja.

"Tidak ada dukungan yang mengatasnamakan suku ini, suku itu, datuk ini, datuk itu. Anak kemenakan kami, silakan tentukan pilihan hatinya," tandas Sartuni.‎ Dijelaskan dia, tokoh etnis tidak ingin Pilkada menimbulkan gesekan di tengah-tengah masyarakat. Sehingga mengakibatkan perpecahan yang akan merugikan Kampar sendiri.

"Jangan nanti setelah Pemilihan Gubernur, masyarakat bacok-bacokan. Kita utamakan kepentingan Kampar dulu," pungkas Saartuni.

Sumber : tribunpekanbaru.com