Dewan Minta Pembatasan, Walikota Pekanbaru Sebut Ritel Menguntungkan

Dewan Minta Pembatasan, Walikota Pekanbaru Sebut Ritel Menguntungkan
Walikota Pekanbaru saat memberikan Jawaban Pandangan LKPj. FOTO: Riki

PEKANBARU, RiauAktual.com - Walikota Pekanbaru H Firdaus MT menyebut keberadaan usaha Ritel di Kota Pekanbaru seperti Alfamart dan Indomaret sebagai investor yang menguntungkan. Sehingga perlu mendapat perhatian karena selain membuka jejaringan di Kota Pekanbaru, juga membimbing masyarakat untuk ke sistem perdagangan yang lebih maju.

Pernyataan tersebut disampaikan Walikota saat memberikan Jawaban Pemerintah terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LKPj) tahun anggaran 2013 pada Sidang Paripurna di DPRD Kota Pekanbaru, Jum'at (10/5/2013). Pernyataan tersebut juga menjawab pertanyaan seluruh fraksi yang ada di DPRD Pekanbaru yang mempertanyakan keberadaan Ritel yang dinilai mematikan usaha pedagang tempatan.

"Soal Ritel tadi sudah saya jawab. Pertama, kita tidak bisa membendung masuknya Ritel ini ke Kota Pekanbaru, mereka masuk membawa modal dan membuka lowongan kerja untuk masyarakat, dan ini yang kita butuhkan," ungkap Firdaus saat ditemui wartawan usai paripurna digelar.

Bahkan, walikota tidak setuju jika pernyataan anggota Dewan meminta usaha Ritel ini dibatasi setiap kecamatan hanya boleh tiga sampai empat counter saja. Termasuk pendirian Ritel di jalan protokol, Firdaus juga menyebut, hasil Rapar Kerja Walikota se Indonesia yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, diinstruksikan Ritel ini tidak dibangun di jalan protokol, tetapi di pinggiran kota dan daerah pelosok.

"Maka pembatasan tak ada di Kota Pekanbaru ini, hanya kita atur. Kemarin mentri bilang, Ritel jangan di tengah kota saja, tapi di pinggiran, kita tarok di pinggiran masyarakat menolak disebut mematikan usaha, ini akan kita bahas lagi," terang Firdaus.

Firdaus tertarik dengan usaha berjejaring yang dilakukan Alfamart dan Indomaret, dimana, usaha tersebut merupakan usaha yang menggunakan sistem waralaba. "Ini kita butuhkan untuk masyarakat kita, mereka juga bekerjasama dengan UKM, kehadiran mereka untuk mendukung usaha lokal dan memberikan motivasi untuk kemajuan, kalau tak berani bersaing kita tak akan maju-maju, sebutnya.

Selain masalah Ritel, dalam jawaban tersebut juga dipaparkan tentang pendapatan daerah, pendidikan, dan keuntungan kerjasama untuk pendapatan pengolahan aset daerah. "Dari jawaban tadi sudah dijawab semua, apa yang kita lakukan 2012 kita beri jawaban hari ini dan melakukan kelanjutan. Kedepan kita akan memberikan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelayanan peningkatan angkutan umum," paparnya.

Firdaus juga menyinggung pengelolaan Bus Trans Metro Kota Pekanbaru yang akan masih dikelola UPTD Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru karena belum jelasnya hiba dari Kementrian PU.

"Kendaraan yang kita operasikan sekarang itu kendaraan pemerintah pusat yang diserahkan ke PU, tapi hibahnya belum jelas, karena untuk hibah itu harus Kepres, tak bisa Keputusan Mentri saja, karena administrasi belum tuntas maka masih tercatat sebagai aset Pemerintah Pusat, maka masih dilanjutkan UPTD Dishub sampai hibah keluar. Untuk operasinya bulan Mei ini tetap berjalan dan dianggarkan pada APBD-P nanti," pungkasnya.

Setelah mendengar penyampaian Jawaban Pemerintah dalam paripurna tersebut, sidang yang dipimpin Ketua DPRD Kota Pekanbaru ditutup menjelang masuk waktu Shalat Jum'at. Setelah mendengar Jawaban Pemerintah tersebut, maka DPRD akan melakukan pembahasan untuk kemudian dilakukan rekomendasi.

"Setelah mendengar jawaban pemerintah ini, maka rapat paripurna resmi saya tutup," kata Desmianto. Paripurna dihadiri 26 anggota Dewan ditambah tiga unsur pimpinan DPRD. Sidang paripurna tersebut juga tergolong masih sepi karena kursi yang ditempati camat terlihat kosong. Setelah paripurna usai, para tamu undangan mendapatkan nasi kotak untuk makan siang.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index