Komisi II Pekanbaru Akan Panggil PD tanyakan Bus TMP

Komisi II Pekanbaru Akan Panggil PD tanyakan Bus TMP
Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Ir Nofrizal MM. FOTO: doc ra

PEKANBARU, RiauAktual.com - Komisi I DPRD Kota Pekanbaru pada pekan depan telah mengagendakan pemanggilan terhadap PD Pembangunan guna mempertanyakan kesiapan pengoperasian Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP). Dimana, PD Pembangunan telah menambah 70 unit Bus TMP yang baru dan diwacanakan saat Hari Jadi Kota Pekanbaru pada Juni mendatang bus tersebut dilounching.

"Kita dengan bus yang ditambah itu pengadaannya belum selesai. Maka saat lounching nanti PD menyewa 50 unit bus. Penyewaan bus untuk peresmian itu belum kita ketahui, karena secara resmi soal penyewaan itu belum sampai ke kita. Padahal seharusnya kalau ada persoalan urgen sifatnya makro biasanya kita dikasih tahu. Karena PD Pembangunan itu mitra komisi II," demikian dikatakan Ketua Komisi II, Ir Nofrizal MM saat ditemui di DPRD Pekanbaru, Rabu (24/4/2013).

Jika penyewaan bus tersebut merupakan kebijakan resmi dari PD, kata Nofrizal, Komisi II sebagai mitra PD harus mempertanyakan secara spesifik. Sebab, yang selama ini diketahui Komisi II, penyertaan modal dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kepada PD Pembangunan adalah untuk pembelian unit baru bus, bukan penyewaan.

"Kalau mereka melakukan penyewaan kami belum tahu sama sekali. Sehubungan dengan itu, kita akan melakukan hearing atas peminjaman itu. Karena penyewaan ini akan menambah biaya terhadap sewa itu sendiri. Kita usahakan minggu depan kita panggil. Kalau informasi sepotong-sepotong kan tidak bagus," katanya.

Termasuk indikasi penyelewengan anggaran atas penyewaan tersebut, Nofrizal juga ingin mempertanyakan, apakah anggaran untuk penyewaan 50 unit bus sebagai simbolis lounching 70 Bus TMP yang saat ini pengadaannya belum selesai, berasal dari Pemko atau PD sendiri.

"Kita tanyakan kira-kira anggarannya darimana penyewaan ini. Pengguna anggarannya harus jelas. Kegiatan itu kan ada mata anggaranya. Misalnya pembelian mobil, ada mata anggarannya. Kalau penyewaan mobil ada tak mata anggarannya. Kalau anggarannya di PD tentu kita harus tahu, asal usulnya dari mana, apakah keuntungan atau itu merupakan sumbangsih dari pengusaha angkutan. Kalau tidak tentu harus diselidiki," pinta Nofrizal.

Nofrizal juga menilai, penambahan 70 unit Bus TMP dari 20 yang telah beroperasi merupakan kebijakan yang bagus. Sebab, seiring perkembangan kota, bahkan Pekanbaru yang terus berkembang menuju Kota Metropolitan, penilaian dimulai dari segi angkutan umum yang dilaksanakan secara masal.

Disingung masalah keberadaan penambahan 70 unit Bus TMP berimbas kepada angkutan kota, politisi PAN ini menerangkan, seiring perkembangan zaman yang terus berubah, maka pelayanan kepada masyarakat semakin dioptimalkan. "Dulu oplet satu-satunya yang ada di Kota Pekanbaru. Setelah datangnya Bus TMP ini dan sarana angkutan lainnya, masyarakat bisa memilih mana angkutan yang bagus. Tentunya harus disesuaikan dengan fasilitas, seiring perkembangan transportasi, ditunjang juga dengan pembenahan fasilitas."

"Artinya gini, jangkauan oplet seberapa, harus diukur, oplet bisa masuk-masuk gang. Dibuatkan antisipasi akibat dari program, jangan membuat program tapi akibat dari program itu tak dibuatkan. Misalnya karena TMP oplet terpinggirkan, cari solusinya. Misal untuk gang-gang khusus untuk oplet, jalurnya ditambah," imbuhnya.

Dirut PD Pembangunan Heri Susanto saat dikonfirmasi melalui selulernya mengatakan, pihaknya memang menyewa 50 unit bus untuk transpormasi sementara hingga akhir tahun ini. Juga untuk simbolis lounching Bus Trans Metro Pekanbaru pada HUT Kota Pekanbaru, sebab 70 unit Bus Trans Metro yang asli proses pembeliannya belum selesai.

"Kita ada dua agenda, pembelian dan penyewaan. Pembelian ini lama prosesnya, maka kita sewa, uang sewa ini dari PD, kita akan sampaikan ini ke Komisi II. Ini semua kita lakukan tujuanya untuk efisiensi dan menyesuaikan target yang kami buat. Bahwa menyewa jauh lebih mudah, sewa ditenggarkan, anggaran masih dihitung," terangnya.

Laporan: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index