PEKANBARU, RiauAktual.com - Pembaca Riau Aktual pasti kenal dengan RA.Kartini. Pahlawan pelopor emansipasi. Tetapi jangan salah mengenal, tidak selamanya tahu apa itu RA.Kartini dan segala perjuangannya, bahkan lagu "Ibu Kita Kartini" ada juga beberapa kalangan yang tidak paham.
Seperti yang tergambar pada perayaan Hari Kartini di lingkungan Dharma Wanita (DW) Pemerintah Kota Pekanbaru pagi ini, Rabu (24/4/2013) yang digelar di Aula Kantor Walikota Pekanbaru. Sungguh miris, ada ibu-ibu DW yang tidak hafal lagu "Ibu Kita Akrtini".
Hal ini terdengar saat para peserta perayaan yakni para Dharma Wanita (DW) di daulat berdiri untuk menyanyikan lagu Mars DW, kemudian dilanjutkan dengan lagu Ibu Kita Kartini, tidak semua yang hafal bait demi bait syair.
Bahkan, kesalahan sebut syair Ibu Kita Kartini menjadi bahan tertawaan di barisan bagian belakang. Ketua Dharma Wanita Kota Pekanbaru, Darmawati Taher Yuzamri, saat menyampaikan pidatonya, menyatakan perayaan RA Kartini bagi DW adalah semangat perjuangan kaum Wanita. Pasalnya Tanpa RA.Kartini wanita saat ini tidak jadi apa-apa.
"Dengan semangat RA Kartini kita tingkatkan peran serta Dharma Wanita," katanya.
Darmawati selanjutnya mengajak para DW berperan aktif di segala bidang pembangunan, sehingga potensi perempuan dapat tergali dan tidak sia-sia perjuangan RA Kartini. Terkait ada DW yang tidak hafal syair Ibu Kita Kartini, ia mengakui memang lagu Ibu Kita Kartini saat ini sering diperdengarkan di Sekolah-sekolah. Sementara untuk kalangan umum jarang dipelajari.
"Harapan kita dengan hari kartini ini bangsa kita lebih mencintai, Kartini dulu dan sekarang, apalagi lagu-lagu kartini hampir lupa kecuali di sekolah, bagi masyarakat umum, kami pengurus ingin menggalakkan dengan lagu-lagu Ibu Kartini. Tetapi yang lebih penting jangan lupa kodrat kita mendidik anak, dan menjadi pelopor agama di rumah tangga," urainya.
Acara dibuka oleh Asisten III Pemko Pekanbaru, Sukri Harto, mewakili Walikota Pekanbaru Firdaus MT. Dalam pidato Walikota yang dibacakannya, dinyatakan wanita adalah tiang negara, tertulis dalam hadist nabi. Ini selaras dengan perjuangan RA.Kartini.
"Namun wanita tidak bisa lupa pada kodradnya sebagai ibu dan istri," ujarnya.
Kata Sukri, Yang menjadi esensi acara ini adalah perempuan yang tangguh, mandiri dan beriman. "Kami menghimbau marilah kita sebagai perempuan untuk meningkatkan kualitas diri, menjadi perempuan yang mandiri dan tangguh," tandasnya.
Acara DW ini meliputi lomba busana Kartini yang diikuti 32 peserta, dan lomba Karya tulis tingkat SMA dengan thema "Kartini masa lalu dan kartini masa kini".
Laporan: VR
Editor: Riki
