Waspada Kejahatan di Angkot! Siswi SMK Dirampok dan Nyaris Diperkosa

Waspada Kejahatan di Angkot! Siswi SMK Dirampok dan Nyaris Diperkosa
Siswi SMKN 2 di Kabupaten Karawang yang menjadi korban perampokan di angkot 17 jurusan Johar Klari,

Riauaktual.com - Seorang siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 di Kabupaten Karawang menjadi korban perampokan di angkot 17 jurusan Johar Klari, Selasa (6/2/2018) kemarin.

Korban juga nyaris diperkosa sopir angkot dan beberapa orang lainnya yang berpura-pura menjadi penumpang. Karena terus meronta dan melakukan perlawanan, korban pun mendapat perlakuan kasar hingga mengalami luka.

Peristiwa itu terjadi pada Selasa (6/2) sekitar pukul 16.00 Wib, di angkot 17 arah Johar Klari. Awalnya, korban sebut saja Mawar, pulang sendirian dan menumpangi angkot setelah pulang dari sekolah.

Di angkot itu, korban kemudian dirampok oleh supir angkot dan teman-temannya. Para pelaku memaksa korban menyerahkan barang berharga miliknya, seperti uang dan ponsel.

Tak hanya itu, korban juga hendak diperkosa. Namun, dirinya berhasil melarikan diri dan hingga kini masih mendapat perawatan di rumah sakit akibat terkena tusukan pada bagian dagu. Kejadian ini masih ditangani Polsek Klari Duren.

Sebelumnya, seorang siswi kelas X di sekolah yang sama berinisial FA (16) juga nyaris jadi korban kejahatan angkot di Karawang.

Ia nekat meloncat dari dalam angkot yang sedang melaju. Tubuhnya berguling menggilas aspal dan batu koral. FA mengalami lecet di tangan kiri dan luka robek dari leher hingga dagu.

“Dagu saya sampai sobek dan dijahit 10 jahitan,” kata FA di ruang guru SMK 2 Karawang, kepada pasundan ekspres, Selasa (6/2/2018).

Peristiwa itu berawal saat ia naik angkot itu di Terminal Klari. Gelagat mencurigakan, kata FA mulai terasa sejak angkot itu ngetem di Terminal Klari. Di sana, kata FA, penumpang sudah hampir penuh. Namun, angkot tidak juga berangkat.

“Di Terminal Klari, sopir itu ngetem lama banget. Sebagian penumpang sampai kesal dan keluar. Sisanya saya, 3 pelajar dan seorang nenek – nenek,” ungkap FA.

Saat seorang penumpang meminta sopir untuk jalan, sopir itu malah membentak. “Tunggu dong setoran masih kurang,” kata FA, menirukan ucapan sopir itu.

Perasaan tak enak mulai muncul saat angkot mulai melaju. Selain ugal – ugalan, sopir itu kerap membentak penumpang dan meminta tambahan ongkos.

“Masa 5 ribu. Tambahin lagi ! ini setoran saya masih kurang bu!” kata FA menirukan ucapan supir tersebut kepada seorang nenek – nenek.

Perempuan tua itu, kata FA duduk di depan. Ia meminta diturunkan di pertigaan Kopel. Namun saat diberi uang Rp 5 ribu, supir tak berhenti. “Tapi nggak berhenti – berhenti malah terus jalan,” kata dia.

“Saya mau ikut turun sama nenek – nenek itu, tapi si abangnya minta ongkosnya dulu,” ujarnya.

FA pun menyerahkan uang Rp 3 ribu. “Kurang ! Tambahin ! 15 ribu,” bentak supir itu, seperti ditirukan FA. “Padahal biasanya ongkos dari terminal Klari sampai perumahan Terang Sari 3 ribu,” FA menambahkan.

Melihat sopir marah-marah dan teriak-teriak, akhirnya korban loncat dari dalam angkot di sekitar seberang hotel Pangestu.

FA mengaku sempat pingsan setelah terguling ke aspal. Seorang polisi lalu membawanya ke puskesmas Klari. “Saya baru sadar saat dibawa ke puskesmas,” terang FA.

Kejadian itu dibenarkan oleh Kapolsek Klari, Kompol Relisman Nasution. “Iya betul, sopir minta ongkos lebih dari tarif terminal Klari ke Kopel, dia minta Rp15.000,” kata Relisman melalui pesan singkat.

 

Sumber : pojoksatu.id

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index