kasihan, Wanita dengan Gangguan Jiwa Melahirkan di Toilet Eks Pelabuhan dan Tinggalkan Bayinya Sendi

kasihan, Wanita dengan Gangguan Jiwa Melahirkan di Toilet Eks Pelabuhan dan Tinggalkan Bayinya Sendi
Kamar mandi tempat melahirkan. Foto/Tribunnews.com

Riauaktual.com - Kisah pilu dialami oleh Siti Muntamah (35). Wanita dengan gangguan kejiwaan ini menjadi korban keganasan nafsu laki-laki yang tidak bertanggung jawab hingga hamil.

Kini dari rahimnya telah lahir bayi berjenis kelamin perempuan.

Proses persalinan dilakukan oleh Muntamah seorang diri.

Bayi tersebut dia lahirkan di dalam kamar mandi umum sebelah utara kawasan eks Pelabuhan Buleleng, Kelurahan Kampung Bugis, Kabupaten Buleleng, Kamis (25/1/2018) dinihari sekira pukul 01.00 Wita.

Seusai melahirkan, Muntamah meninggalkan begitu saja bayinya sendirian.

Tanpa sehelai kain yang menyelimutinya di lantai kamar mandi.

Sang bayi pun kedinginan lantaran terkena cocoran air yang menyala dari keran kamar mandi tersebut.

Menurut warga, wanita asal Kecamatan Seririt itu telah menjadikan lokasi bekas eks pelabuhan ini sebagai tempat tinggalnya. Ia sering kepergok tidur di wantilan.

Untuk mengisi perut, Muntamah terkadang hanya menunggu belas kasih dari para pedagang di eks Pelabuhan Buleleng.

Celana Berlumuran Darah
Bayi yang dilahirkan oleh Muntamah pertama kali ditemukan oleh Kadek Agus Witana (20).

Kala itu, pria yang akrab disapa Tata ini sedang nongkrong bersama teman-temannya di wantilan eks pelabuhan.

Tata terkejut ketika melihat celana panjang berwarna hitam yang dikenakan oleh Muntamah basah dan berlumuran darah.

Mulanya Tata menduga Muntamah mengalami keguguran. Ia lantas mengajak wanita tersebut untuk ke rumah sakit.

Namun ajakan Tata ditolak mentah oleh Muntamah.

Sekitar pukul 01.30 Wita, Muntamah memberikan pernyataan mengejutkan kepada Tata.

Ia mengatakan jika anaknya sedang berada di dalam kamar mandi.

"Kamu nggak melihat anak saya? Anak saya itu lho ada di kamar mandi," ucap Tata saat menirukan perkataan Muntamah.

Tata pun bergegas mengecek kamar mandi umum yang terletak tepat di sebelah utara wantilan.

Saat langkah kakinya mendekati kamar mandi, Tata mendengar adanya jeritan suara bayi.

Ia pun bergegas memanggil warga untuk membantunya melakukan evakuasi.

Kata Tata, kondisi bayi saat ditemukan sangat memprihatinkan.

Tubuhnya kedinginan di lantai lantaran terkena cocoran air yang menyala dari keran kamar mandi tersebut.

Demikian pula dengan ari-arinya, ditemukan tak jauh dari tubuh sang bayi.

Bayi itu lantas diangkat oleh salah satu pedagang bernama Ajeng Sukma Ningsih (35).

Tubuhnya langsung diselimuti dengan baju yang dikenakan oleh Tata.

"Bayinya langsung dibawa ke bidan di Kampung Bugis, naik motor milik saya. Sampai di bidan, langsung dirujuk lagi ke RSUD Buleleng. Ari-arinya dicuci oleh Ajeng di kamar mandi, lalu dimasukkan ke dalam kendi dan sudah dibuang ke laut," ungkap Tata.

Selang beberapa menit kemudian petugas kepolisian tiba di tempat kejadian perkara (TKP).

Muntamah yang masih duduk di wantilan pun langsung dilarikan oleh petugas kepolisian sektor Kota Singaraja ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan penanganan medis.

"Sampai di rumah sakit, dia (Muntamah) sempat mengamuk. Darah berceceran di mana-mana," katanya.

Pernah Menikah 
Sementara itu, Ajeng Sukma Ningsih, wanita yang mengangkat bayi itu dari dalam kamar mandi membeberkan, Muntamah sering terlihat tidur di wantilan eks Pelabuhan Buleleng sejak dua tahun belakangan ini.

Bahkan, Muntamah pernah mengajak anak laki-lakinya berusia kurang lebih empat tahun untuk hidup menggelandang.

"Muntamah itu sudah pernah menikah. Tidak dihiraukan sama suaminya, akhirnya dia tinggal di sini (wantilan eks Pelabuhan Buleleng). Selang beberapa waktu kemudian anak laki-lakinya diambil sama bapaknya (mantan suami Muntamah) dan dititipkan di panti asuhan," tutur Ajeng kepada Tribun Bali.

Ajeng menuturkan, seluruh pedagang di eks Pelabuhan Buleleng tahu persis jika Muntamah sedang mengandung.

Namun mereka tidak mengetahui siapa laki-laki yang tega menghamili perempuan malang tersebut.

"Sebelum melahirkan dia sempat mengeluh kesakitan. Lantai di wantilan dipukul-pukul. Saya pun pergi mencari teman yang mau mengantarkan dia ke rumah sakit. Saat kembali itu dia sudah tidak ada. Rupanya melahirkan di kamar mandi," ujar Ajeng.

Saat mendatangi RSUD pada Kamis (25/1/2018) pagi sekitar pukul 08.00 Wita, Ajeng melihat Muntamah telah dijemput oleh keluarganya. Namun tidak untuk bayi yang dilahirkan.

Bayi malang itu tetap dibiarkan di RSUD Buleleng.

"Saya lihat dia langsung dijemput oleh keluarganya di halte depan RSUD Buleleng," bebernya.

Kasubag Humas RSUD Buleleng Ketut Budiantara mengatakan, bayi berjenis kelamin perempuan itu diterima oleh pihaknya sekitar pukul 01.30 Wita di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan langsung dirujuk ke ruang NICU untuk dirawat di dalam inkubator.

"Anggota tubuhnya lengkap dan normal. Berat badan 2,6 kilogram serta panjang 48 sentimeter. Saat diterima, kondisi bayi mengalami hipotermia sehingga harus dimasukkan ke dalam inkubator untuk menstabilkan suhu tubuhnya. Namun saat ini kondisinya sudah mulai membaik," ujar dia.

Hingga Kamis (25//2018) pukul 19.00 Wita, tak ada satu pun pihak keluarga Muntamah yang menjenguk bayi perempuan tersebut di RSUD Buleleng.

Tak diketahui bagaimana selanjutnya nasib bayi malang ini. (Wan)

 

Sumber: Tribunnews.com

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index