Harga Minyak Melanjutkan Reli, Naik Selama Enam Hari

Harga Minyak Melanjutkan Reli, Naik Selama Enam Hari
Harga minyak kembali menguat. Foto/Reuters

Riauaktual.com - Harga minyak mentah naik untuk hari keenam pada perdagangan Jumat waktu Amerika Serikat, setelah Menteri Energi Rusia, Alexander Novak mengatakan bahwa pasokan minyak mentah dunia "belum seimbang". Dia menilai sejauh ini aksi OPEC dan non OPEC yang memangkas produksi membuat surplus pasar menurun, namun pasar belum sepenuhnya seimbang.

Komentar tersebut kembali meningkatkan harga, dimana sempat rebound dari penurunan sebelumnya. Pada Kamis lalu, harga minyak Brent mencapai USD70 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2014. Melansir dari Reuters, Sabtu (13/1/2018), harga minyak Brent International naik 61 sen menjadi USD69,87 per barel. 

Harga minyak berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 50 sen menjadi USD64,30 per barel. WTI mencapai level terkuatnya sejak akhir 2014 di level USD64,77 pada hari Kamis lewat. Untuk pekan ini, Brent telah naik 3,3% sementara WTI melonjak 4,7%.

Kesepakatan antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia pada akhir 2016, untuk mengurangi 1,8 juta barel minyak mentah setiap hari akan berlangsung hingga akhir 2018. Hal ini demi menyeimbangkan pasokan di pasar, dimana dua tahun belakangan, minyak mengalami over produksi.

Namun AS membalas aksi tersebut dengan meningkatkan produksinya, sekaligus mengambil pasar yang ditinggalkan negara-negara OPEC dan Rusia. Melihat hal tersebut, Kepala Eksekutif Lukoil Rusia Vagit Alekperov mengatakan Rusia harus mulai keluar dari pakta jika harga minyak mentah tetap pada USD70 per barel selama lebih dari enam bulan.

Negara-negara penghasil minyak utama telah khawatir jika harga tetap berada di dekat level-level ini, maka akan memacu produksi tambahan dari Texas Utara, AS, sehingga memberi tambahan bagi pasokan minyak. Dan hal ini melukai pangsa pasar OPEC.

Perusahaan energi AS telah menambahkan 10 rig minyak pekan ini, kenaikan terbesar sejak Juni 2017. Perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan jumlah rig menjadi 752, terbesar sejak September 2017. (Wan)

 

 

Sumber: Sindonews.com

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index