Dilantik Jadi Ketua POGI Pekanbaru, dr Khairul Prioritaskan Keselamatan Persalinan

Dilantik Jadi Ketua POGI Pekanbaru, dr Khairul Prioritaskan Keselamatan Persalinan
Pelantikan dr Kairul sebagai Ketua POGI Pekanbaru di Hotel Pangeran. FOTO: Riki

PEKANBARU (RA) - Ketua Perkumpulan Obstetri Ginekologi Indonesia (POGI) Cabang Pekanbaru periode 2012-2015 kemarin Ahad (21/01/2013) di Hotel Pangeran Pekanbaru resmi dilantik. Terpilih sebagai ketua POGI, dr Khairul Nasir SpOG menggantikan Ketua POGI yang lama periode 2009-2012 dr Syukri Delan SpOG.

Ketua Pogi, dr Khairul Nasir SpOG mengaku dengan terpilih dirinya sebagai Ketua POGI, akan memberikan terobosan baru untuk menolkan tingkat kematian saat persalinan. Pasalnya, saat ini Indonesia memiliki tingkat kematian saat persalinan yang cukup tinggi karena kesulitan dan tidak ada koordinasi. Dari itu dirinya menargetkan akan meminimalisir tingkat kematian saat persalinan hingga nol kematian.

"Ini target awal saya, dan berharap target awal ini akan tercapai dalam 3 tahun mendatang, meski tingkat kematian saat persalinan di Indonesia sangat tinggi, ini juga merupakan program pemerintah yang harus ditunjang terus oleh POGI kedepan, masyarakat adalah tujuan kerja POGI terutama menuntaskan persoalan-persoalan ibu melahirkan yang bermasalah," ungkap dr Khairul.

Dikatakannya, terbentuknya POGI bertujuan untuk menyamakan mutu pelayanan profesi baik di daerah maupun di kota besar hingga terjadi peningkatan kualitas dalam melakukan penanganan terhadap pasien terlebih POGI adalah program pemerintah yang harus betul-betul dijalankan semaksimal mungkin.

Menurut dr Khirul, sejauh ini pergerakan POGI juga dilakukan di beberapa bidang, diantaranya bidang khusus melatih pendistribusian bidan-bidan agar bisa menyebar dan merata baik di desa maupun di kota. Di sana bidan yang dilatih akan menjelaskan pemasangan alat kontrasepsi yang betul seperti spiral, impal untuk mencapai sterilisasi.

"Ini berguna untuk membantu angka kelahiran yang tidak diinginkan sehingga masyarakat mengerti dengan sterilisasi yang dijelaskan. Ini bisa disebut dengan bidan pengabdian masyarakat dan di tahun 2013 ini akan difokuskan pada persoalan meminimalisir angka kelahiran yang tidak diinginkan. Hal lain yang perlu yakni pemerataan keberadaan dokter spesialis baik di desa maupun di kota akan kita priioritaskan hinga tidak ada perbedaan," paparnya lagi.

Ia juga menambahkan, kelemahan yang selama ini terjadi pada pedesaan adalah masalah transportasi, ini menjadi salah satu penyebab tingginya tingkat kematian saat persalinan karena tindakan yang lambat. Untuk itu kedepannya, POGI juga akan mendistribusikan anggota menuju daerah-daerah secara merata termasuk dokter spesialis dan menempatkan 5 atau 6 dokter spesialis pada satu daerah.

"Target yang harus dibenahi yakni meminimalisir tingkat kematian saat persalinan di daerah-daerah, karena di daerah-daerah terpencil rawan kematian tingkat persalinan. Pedesaan itulah yang paling tinggi capaiannya hingga daerah menjadi sasaran dan prioritas utama POGI," imbuhnya.

Liputan: RA1
Editor: Riki

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index