Dishutbun Pijay: Lebih Baik Masyarakat yang Mati Dari Pada Bibit Kayu

Dishutbun Pijay: Lebih Baik Masyarakat yang Mati Dari Pada Bibit Kayu
Kawat yang dipasang Dishutbun Pijay. Foto Hasbi, A

ACEH (RA) - Terkait pemindahan patok batas hutan lindung di daerah Gunung Ayoen di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay) Aceh oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Pijay ke areal perkebunan masyarakat, membuat masyarakat resah.

Sebab, pada areal tersebut saat ini telah dipasang kawat yang kapan saja bisa mencelakai masyarakat yang tidak mengatahui jika areal perkebunan masyarakat tersebut telah dipasang kawat yang siap melukai siapa saja yang melintasi pagar tersebut.

Pada saat dialog dengan masyarakat Desa Buloh, di Aula Dishutbun Pidie Jaya, pihak Dishutbun mengeluarkan penyataan yang seakan-akan tak ada lagi menghargai masyarakat Desa Buloh yakni mengatakan 'lebih baik masyarakat yang mati dari pada bibit kayu yang mati'.

"Oleh karena itu kami masyarakat Trien Gadeng khususnya Gampong Buloh Kemukiman Pangwa sangat kecewa dengan pernyataan tersebut, karena lebih berharga bibit kayu dari pada nyawa manusia. Sebenarnya patok batas hutan lindung tersebut sudah ada di daerah Gunung Ayoen yang jauhnya sekitar 4 Km dari areal perkebunan masyarakat Desa buloh di Panteun Geugasi, tapi kenapa sekarang Hutan Lindung bisa berpinda-pindah seenaknya dinas saja," ungkap salah seorang tokoh masyarakat, Zakaria saat berbincang dengan RiauAktual.com di sela-sela minum kopi bareng pada Selasa (21/11/2012).

Zakaria Juga menambahkan, padahal tapal batas sudah ada tapi kenapa masyarakat yang bodoh malah dibido-bodohin lagi “Kok bisa hutan lindung ada di daerah Tringgadeng?. Kita lihat tadi di akhir pembicaraan Bukhari Adam keceplosan ucapannya sendiri pernah menyinggungkan bahwa Tringgadeng tidak ada hutan lindung. Kita hanya meminta agar dalam masalah pribadi jangan dikorbankan rakyat banyak," pintanya. (RA13)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index