Miris, Sudah 3.810 Hektar Lahan di Riau yang Terbakar

Miris, Sudah 3.810 Hektar Lahan di Riau yang Terbakar
ilustrasi

RIAU (RA) - Tahun ini masyarakat di Riau terhindar dari bencana kabut asap. Tim Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan terus berupaya meminimalisir kebakaran di lahan di sejumlah daerah.

Namun demikian, menurut data Satuan Tugas Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau, hingga pertengahan Oktober tahun ini sudah ada sekitar 3.810 hektare hutan dan lahan di Riau yang terbakar.

Dikatakan Wakil Komandan Satgas Operasi Karhutla, hingga Jumat pekan ini ada penambahan kawasan yang terbakar sekitar 67 hektar.

Untuk menghindari semakin meluasnya kebakaran lahan, tim terus berupaya melakukan pemadaman sedini mungkin baik melalui jalur darat maupun udara dengan sistem water boombing. "Kita mencegahnya sedini mungkin agar kebakaran tidak meluas, terutama di areal gambut," ujar Edwar.

Dikatakannya, luas total wilayah daratan di Provinsi Riau sekitar 8,9 juta ha, 49 persen atau 4,36 juta ha diantaranya merupakan hutan dan lahan bergambut yang rentan terbakar di musim kering.

Apalagi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru perkirakan terhitung awal Oktober sampai November tahun ini merupakan puncak kemarau basah akibat pengaruh fenomena alam La Nina.

"Biar pun kemarau basah, tapi bukan berarti semua daerah bakal di landa hujan. Contoh hari ini, pemadaman lewat udara masih terus kita lakukan seperti di Meranti," ucap Edwar dilansir Antarariau.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Jim Gafur mengaku, kewalahan dalam memadamkan api pada lahan gambut di Pulau Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, sehingga terus meluas. "Untuk pemadaman darat, kita kesulitan sumber air. Jarak antara pinggir laut ke lokasi kebakaran cukup jauh sementara api terus meluas ke tengah pulau," ujarnya.

Kepala BPBD Kepulauan Meranti, Muhammad Edy Afrizal mengatakan, meski sebagian besar wilayah Riau diguyur hujan dalam tiga hari terakhir, tapi hal itu tidak terjadi di pesisir Riau, terutama Meranti. Edy menggambarkan, saat ini cuaca di Kepulauan Meranti cukup panas terik dengan angin kencang dan hari tanpa hujan telah mencapai lebih dari satu bulan. Hal tersebut menyebabkan gambut di wilayah Kepulauan Meranti, terdiri dari kepulauan pada bagian Timur di Riau menjadi kering dan sangat mudah terbakar.

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index