SIAK (RA) - 44 kios Pasar Seni yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Siak beberapa Tahun lalu yang bertujuan untuk menunjang sektor wisata, masih belum berjalan sebagaimana yang diharapkan.
Kios tempat pedagang tersebut hanya sebagian saja yang buka secara rutin, sementara sisanya lagi mati suri. Kadang buka kadang tutup. Padahal sudah ada kesepakatan dibuat oleh Pemkab Siak untuk membuka kios itu saban hari.
"Saya melihat kesepakatan tersebut hanya omong doang (omdo,red). Masih banyak kios yang tidak buka. Kalaupun ada, itu jumlahnya tidak banyak," kata anggota DPRD Siak, Syamsurizal SAg MSi kepada RiauAktual.com, Kamis.
Politisi Partai Demokrat ini juga menyebutkan, sebenarnya keberadaan pasar ini kalau betul-betul dikelola akan sangat berdampak positif terhadap sektor wisata. Akan tetapi tujuan dengan kenyataan di lapangan tidak sesuai dengan harapan.
"Tidak berjalanya pasar seni disebabkan tidak tegasnya Dinas terkait sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Daerah. Padahal sudah adanya kesepakatan tertulis yang telah ditandatangani oleh pedagang dengan Pemerintah Daerah melalui Dinas terkait yang sudah berakhir waktunya itu," ucapnya.
Diantara item kesepakatan perjanjian itu, jika tidak membuka kios tersebut siap ditarik dan dilimpahkan kepada orang lain. "Kalau sudah demikian perjanjian yang telah ditetapkan, tunggu apa lagi eksekusi saja dan berikan kepada orang yang betul-betul punya skill dibidangnya," tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kabupaten Siak, H Wan Ibrahim Surji ST MT membenarkan tentang adanya kesepakatan tertulis antara pihaknya dengan pedagang. Yang mana salah satu ditem siap ditarik dan diambil oleh Pemerintah Daerah dan akan dilimpahkan kepada pedagang lain.
"Dalam hal ini kesepakatan yang tertulis tersebut waktunya sudah berakhir beberapa hari yang lalu. Maka sesuai dengan perjanjian segera kita eksekusi. Hari Rabu ini akan kita lakukan dan tarik kios tersebut jika masih tutup juga," tegas Wan Ibrahim. (jas)
