Ikuti Dua KTT, Jokowi Bertolak ke China dan Laos

Ikuti Dua KTT, Jokowi Bertolak ke China dan Laos
Presiden Joko Widodo memberikan pengarahan kepada seluruh Kepala Kepolisian Daerah dan Kepala Kejaksaan Tinggi, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/
NASIONAL (RA) - Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana, Jumat (2/9/2016) memulai kunjungan kerja ke China dan Laos.
 
Rombongan bertolak dari Base Ops Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat kepresidenan.
 
Di China, Presiden dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 4-5 September 201 di Hangzhou. 
 
Sementara, di Vientiane, Laos, Presiden akan mengikuti KTT ke-28 ASEAN-US pada 6-7 September 2016.
 
Berdasarkan keterangan Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin, ada pesan utama yang akan disampaikan Presiden dalam KTT G20.
 
"Pesan utamanya adalah pentingnya keterbukaan informasi antara negara-negara G20, termasuk transparansi sistem perpajakan internasional," ujar Bey.
 
Presiden juga akan menekankan bahwa Indonesia terus mendorong keseimbangan dan keadilan dalam sistem perdagangan dunia.
 
Selain itu, Presiden Jokowi juga akan menekankan bahwa Indonesia memberikan perhatian kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mendukung ekonomi inklusif serta pembangunan infrastruktur yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dunia.
 
Sebelum menghadiri KTT G20, Presiden Jokowi dijadwalkan melaksanakan dua pertemuan penting pada tanggal 2 dan 3 September ini.
 
Pertama, ia akan bertemu Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dan Presiden Argentina Mauricio Macri.
 
Kedua, Presiden akan berkunjung ke Shanghai untuk menghadiri pertemuan bisnis, mengunjungi sentra bisnis dan pelatihan vokasional atau kejuruan.
 
Dari China, Presiden dan rombongan akan bertolak ke Vientiane, Laos.
 
Bey mengatakan, dalam KTT ASEAN-US itu, pesan utama yang ingin disampaikan oleh Presiden Jokowi adalah pentingnya perdamaian dan stabilitas kawasan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
 
"Akan sulit mempertahankan pertumbuhan ekonomi seperti sekarang ini tanpa adanya perdamaian dan stabilitas di kawasan," ujar Bey.
 
Dalam kunjungan itu, Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong.(kompas.com)
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index