PEKANBARU (RA) - Diduga mengelapkan satu unit mobil milik perusahaan merek Panther No Polisi BM 1720 ZL warna coklat metalik, seorang sopir perusahaan yakni Sahli (34) warga Jalan Mawar, dilaporkan ke pihak kepolisian Senin (8/10) sekitar pukul 16.30 WIB dalam kasus pengelapan oleh pelapor yakni Mulyadi (31) warga Jalan Cipta Karya, Tampan.

Akibanya pihak perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp105 juta, hingga kasus pengelapan tersebut dilaporkan mobil perusahaan yang dipinjam terlapor tersebut belum kunjung dikembalikan. Karena tidak ada etika baiknya,pihak perusahaan pun menempuh jalur hukum dengan melaporkan kasusnya kepihak Polresta Pekanbaru.

Informasi serta keterangan dirangkum. Menurut keterangan pelapor kepada petugas menerangkan. Kejadian tersebut berawal, 14 September 2012 lalu sekitar pukul 09.00 WIB, terlapor pergi menemui pelapor kesalah satu ruang kerja dimana pelapor bekerja pada PT Bina Mandiri.

Saat itu terlapor mau meminjam mobil milik perusahaan dengan alasan mau menjemput istrinya didaerah Sei Pinang untuk pergi berobat. Tampa ada rasa curiga sama sekali, pelapor pun menyerahkan satu unit mobil merek Panther No Polisi BM 1720 ZL warna coklat metalik kepada terlapor untuk dibawa.

Sejak mobil tersebut dibawa terlapor, hingga kasus pengelapan dilaporkan kepihak kepolisian guna pengusutan lebih lanjut, terlapot belum juga mengembalikan mobil milik perusahaan tersebut. Akibatnya pihak perusahaan PT Bina Mandiri mengalami kerugian sebesar Rp105 juta.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs R Adang Ginanjar S MM melalui Kasat Reskrim AKP Arief Fajar Satria SH SIk didampingi Wakasat Reskrim AKP B.E Banjarnahor SIk ketika dikonfirmasikan membenarkan telah dilaporkan adanya dugaan tindak pidana pengelapan satu unit mobil milik perusahaan, saat ini laporan polisinya masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," terang Banjarnahor. (RA11)