SIAK (RA) - Kondisi ekonomi secara global yang terus melesu membuat semua lini terkena dampaknya. Termasuk juga bagi mereka yang berprofesi sebagai penjahit baju. Kalau jelasng hari lebaran tahun-tahun sebelumnya, mereka ini kebanjiran order, namun tahun ini sangat sepi.
"Anjloknya harga minyak dunia memberi dampak lesunya ekonomi bangsa. Kalau dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya, untuk tahun ini yang menempakan baju untuk lebaran jauh berkurang," kata salah seorang penjahit pakaian, Herman Tarigan kepada Rakyat Riau, Senin (13/6).
Dia mengaku pasrah dan hanya menjalani saja. Yang jelas walaupun agak berkurang pesanan jahitan di kedainya, namun kalau untuk memenuhi kebutuhan keluarga masih ada.
"Kita harus pandai-pandai menata keuangan keluarga. Untuk bisa terpenuhi terpaksa harus melakukan 'pencurian. belanja. Kalau satu hari 50 ribu rupiah untuk belanja dapur, kini dikurangi kira-kira 10 ribu rupiah," ujarnya.
Dan begitu juga untuk keperluan menghadapi lebaran seperti kue-kue dan pakaian lebaran untuk anak, juga harus menyesuaikan antara duit yang masuk dengan duit yang akan dikeluarkan. Sebab kalau tidak seperti itu, manejemen keuangan rumah tangga bisa kacau.
"Jangan sampai untuk memenuhi kebutuhan yang tidak terjangkau kita harus ngutang. Ini harus kita hindari, agar tidak menjadi beban hidup nantinya," pungkasnya. (JAS)
