Penangkar Walet Menjamur, Masyarakat Adukan ke Dewan

Penangkar Walet Menjamur, Masyarakat Adukan ke Dewan
Komisi III DPRD Siak saat hearing walet bersama Masyarakat Peduli Kabupaten Siak

SIAK (RA) - Menjamurnya penangkar walet saat ini di Kabupaten Siak, menimbulkan keresahan di tengah warga. Sebab, keberadaan walet tersebut telah membuat bising dari suara yang ditimbulkan. Baik itu suara dari kaset yang diputar untuk memanggil walet, maupun suara yang dihasilkan dari walet sendiri.                         
Untuk mencari solusi mengatasi gangguan walet tersebut, Komisi III DPRD Siak, Selasa (24/5) menggelar Rapat Dengar Pendapat (hearing) bersama Masyarakat Peduli Negeri Istana.

Ketua Peduli Masyarakat Kabupaten Siak, Wan Hamzah dalam hearing tersebut mengatakan, saat ini sejumlah penangkaran sarang burung walet yang dilakukan oleh sejumlah pengusaha walet, selain mengganggu lingkungan akibat suara bising yang ditimbulkan, juga pencemaran akibat kotoran yang berasal dari burung waletnya. Parahnya, dari pengusaha ini ada juga yang tidak memiliki izin.                                                                  

"Oleh sebab itu, masalah ini perlu dikaji dan dievaluasi kembali oleh pemerintah daerah. Bila tidak, kedepan bisa menjadi dilema besar bagi negeri ini," kata Wan.

Hal senada juga disampaikan di RT 11/RW 05 Kecamatan Tualang. Dia mengatakan, saat ini masyarakat sangat terganggu dengan keberadaan sarang walet. Sebab masyarakat ada yang menanam pisang, bila dahulunya daun pisang tersebut bisa dijual dan bisa menghasilkan uang, sekarang tidak bisa lagi dijual karena sudah tercemar dengan kotoran burung walet.

"Termasuk atap-atap rumah warga juga tercemar dengan kotoran walet. Berangkat dari laporan inilah kami menyampaikan masalah ini ke DPRD Siak," ujarnya.

Dikatakan Hamzah, sebenarnya masalah ini sudah pernah disampaikan oleh masyarakat Tualang ke pihak kecamatan. Tapi masyarakat merasa apatis, karena laporan yang telah disampaikan ke penguasa sangat sulit direalisasikan.

"Untuk itu kami minta kepada anggota DPRD Siak agar dapat mencarikan solusinya, sehingga masyarakat tidak resah dengan penangkaran sarang burung walet ini," kata Hamzah.

Sementara, Ketua Komisi III DPRD Siak, H Masri SE SH kepada RiauAktual.com usai hearing mengatakan, hearing tersebut membahas laporan masyarakat Kecamatan Tualang tentang penangkaran sarang burung walet, baik yang ada di Kecamatan Tualang maupun yang ada dibeberapa Kecamatan di Kabupaten Siak.                                             

"Kita menyambut baik terhadap laporan yang disampaikan oleh masyarakat tersebut. Sebab dengan adanya laporan, apa yang menjadi persoalan dan apa yang menjadi aspirasi masyarakat bisa ditindaklanjuti. Laporan itu bisa kita bahas di DPRD. Yah, kita akan carikan solusinya terhadap permasalahan penangkaran sarang burung walet yang kini menjadi persoalan serius di tengah-tengah masyarakat. Oleh sebab itu mari sama-sama kita carikan solusinya," ucap Masri. (JAS)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index