Investasi Riau Terhambat Karut Marut Rencana Tata Ruang

Investasi Riau Terhambat Karut Marut Rencana Tata Ruang
ilustrasi

RIAUAKTUAL.COM - Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau mengatakan investasi yang masuk di daerah itu cukup besar namun terhambat karena belum ada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah Provinsi Riau, Ismaili Fauzi di Pekanbaru, kemarin menjelaskan realisasi investasi di Riau triwulan I-2016 mencapai Rp1,927 triliun.

Jumlah tersebut terdiri dari realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri mencapai Rp1.336,96 miliar dan Penanaman Modal Asing mencapai Rp590,184 miliar, sedangkan yang masuk cukup besar yakni Rp66 triliun tetapi belum terealisasikan.

"Investasi yang masuk di Kota Dumai ada sekitar Rp26 triliun, belum kita apa apakan ya tadi itu terkendala di RTRW, untuk di Kabupaten Pelalawan investasi yang masuk ada Rp40 triliun dan yang mau jalan hanya Rp18 triliun," katanya pula.

Ia menjelaskan terhambatnya realisasi investasi di daerah setempat disebabkan belum adanya RTRW sehingga menghambat berjalannya rekomendasi perizinan.

"Karena RTRW belum ada, jadi kalau perusahaan baru tentu harus ada izin amdal atau analisis dampak lingkungan dan rekomendasi perizinan lainnya, rekomendasi tersebut tidak bisa kita keluarkan," katanya menambahkan.

Dikatakannya pihaknya sudah menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo.

"Saya sudah sampaikan kepada Bapak Presiden, saya katakan bahwa investasi di Riau stagnan karena RTRW terhitung dari Oktober 2013 sudah habis, semoga hal tersebut cepat mendapat tanggapan," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk target investasi di Provinsi Riau tahun ini sebagaimana yang ditargetkan nasional adalah sebesar Rp18,5 triliun dengan begitu pencapaian realisasi investasi pada triwulan I baru sekitar 10 persen dari target.

"Jika permasalahan RTRW tersebut rampung secepatnya, target itu akan bisa tercapai," katanya.

Pada realisasi triwulan I-2016, kata dia, untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Riau setempat menduduki peringkat ke-12 dari 34 Provinsi di Indonesia, sementara Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat teratas dengan nilai investasi Rp 13 triliun.

"Realisasi investasi PMDN terbaik di Jawa Timur, karena infrastrukturnya bagus, jalannya tol, listrik juga begitu bebas hambatanlah, memang terbaik dari dulu. Namun, Riau menduduki peringkat kedua untuk investasi di Sumatera," katanya menambahkan.

Sedangkan dari sisi nilai PMA, Riau berada diperingkat ke-16 dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, yang terbaik yakni Sumetera Selatan. Begitu juga nilai investasi untuk di Sumatera, Sumatera Selatan berada di peringkat teratas sedangkan Provinsi Riau berada Riau di urutan Ke-2.

"Tahun lalu kita peringkat pertama di Sumatera, sebenarnya investasi yang masuk di Riau cukup besar namun terhalang karena Rancangan Tata Ruang Wilayah yang belum rampung," katanya lagi. (rimanews)

Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index