JAKARTA (RA) - Ketua PBNU Bidang Pendidikan dan Hukum, Prof. Mukri, angkat bicara terkait beredarnya risalah rapat harian Syuriyah yang berisi permintaan agar Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), mengundurkan diri dalam waktu tiga hari atau akan diberhentikan dari jabatannya.
Saat dikonfirmasi, Prof. Mukri membenarkan keaslian dokumen tersebut.
"Benar," jawab Prof. Mukri singkat melalui pesan yang dilansir dari rmol.od, Jumat (21/11/2025).
Namun saat ditanya mengenai sosok yang dipersiapkan sebagai calon pengganti Gus Yahya, Prof. Mukri tidak memberikan keterangan lebih lanjut.
Ia justru meneruskan pesan dari Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), yang meminta seluruh jajaran NU tidak terprovokasi dan tetap menjaga situasi tetap sejuk.
Gus Ipul menegaskan, dinamika yang terjadi merupakan persoalan organisasi yang saat ini sedang diselesaikan melalui mekanisme internal Syuriyah PBNU. Karena itu, seluruh level kepengurusan diminta tetap fokus menjaga keteduhan.
"Ini dinamika organisasi yang sedang berjalan. Saya minta semua pengurus dan warga NU tetap tenang, tidak terbawa arus berita yang menyesatkan, dan tidak memperbesar kesalahpahaman," kata Gus Ipul.
Ia menekankan bahwa imbauan tersebut berlaku bagi seluruh struktur NU, mulai dari PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU, hingga Ranting NU, agar tidak terpancing spekulasi yang berkembang di luar.
Ketegangan internal PBNU mencuat setelah rapat harian Syuriyah menilai adanya sejumlah pelanggaran serius, mulai dari penyelenggaraan AKN NU, undangan narasumber yang disebut memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionisme internasional, hingga dugaan persoalan tata kelola keuangan.
Keputusan final terkait hasil rapat Syuriyah kini berada di tangan Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam.
