Riau Siap Jadi Pusat Industri, Jalur Roro Dumai-Melaka Dipercepat

Riau Siap Jadi Pusat Industri, Jalur Roro Dumai-Melaka Dipercepat
Plt Gubernur Riau SF Hariyanto

DUMAI (RA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memastikan seluruh dukungan, mulai dari kesiapan akses hingga perizinan Jalur Roro Dumai-Melaka. Pasalnya, jalur ini digadang menjadi koridor ekonomi strategis baru di kawasan Sumatera.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau SF Hariyanto menyebutkan hal ini guna mendukung terwujudnya konektivitas yang efisien antarnegara.

"Pemprov Riau secara langsung mendukung pembangunan jalur Roro ini. Pemprov Riau juga pastikan jalur Roro Dumai-Melaka ini bukan hanya sekadar proyek transportasi tapi koridor ekonomi yang memberikan tambahan nilai bagi masyarakat," kata SF Hariyanto, Sabtu (15/11/2025).

Dikatakannya, saat jalur tersebut rampung maka pelabuhan Dumai akan menjadi pusat industri dan pelabuhan utama di Pantai Timur Sumatera. Untuk itu, ia ingin pertemuan hari ini ditindak lanjuti karena memiliki banyak tujuan.

"Ada tiga tujuan utama kegiatan hari ini. Pertama mempertemukan pelaku usaha dari Sumatera, Malasia Semenanjung, dan Thailand Selatan agar membuka peluang kemitraan lebih efektif," terangnya.

Tujuan kedua adalah untuk mempromosikan jalur Roro ini akan menjadi koridor transportasi yang efisien dan bisa menekan biaya serta proses pengirimannya.

"Selain itu juga untuk mengidentifikasi kerja sama atas banyak sektoral agar ada tindak lanjut dari pembangunan roro tersebut," katanya.

Sementara itu Amri Bukhari Bakhtiar, Direktur Centre for IMT-GT Subregional Cooperation (CIMT), menegaskan bahwa IMT-GT lebih dari sekadar media yang menyediakan kerja sama antarwilayah. Menurutnya, kolaborasi ini memadukan kearifan lokal dengan peluang regional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah masing-masing negara yang terlibat.

Di mana, CIMT bertujuan memfasilitasi pertemuan bisnis sambil mempromosikan rute Roro Dumai-Melaka sebagai koridor vital bagi tri-wilayah. Ia menambahkan bahwa Roro antara Dumai dan Melaka tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga sebagai simbol untuk menekan biaya logistik dan membuka peluang pasar baru.

"Ini lebih dari sekadar transportasi. Ini adalah cara kita menciptakan nilai tambah dan efisiensi di kawasan," jelasnya.

Amri juga menekankan bahwa konsep ini telah lama dibahas dan kini sedang dalam tahap implementasi. Ke depan, pihaknya berharap kolaborasi ini akan mendorong pertukaran ide, membangun kepercayaan, serta menciptakan inovasi baru di tingkat regional.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index