Tangki Tak Berpungsi, Kelurahan Muara Pajar Alami Krisis Air Bersih

Tangki Tak Berpungsi, Kelurahan Muara Pajar Alami Krisis Air Bersih
ilustrasi

PEKANBARU (RA) - Ribuan warga Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai yang sebelumnya mendapat bantuan tanki air bersih dari Pemerintah beberapa tahun yang lalu, mengeluh karena air bersih tak mengalir sejak tiga bulan dioperasikannya pompa tersebut usai diresmikan.

Sejumlah Ketua RT dan Ketua RW sudah melaporkan hal ini ke Kelurahan dan Kecamatan bahkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Namun upaya tersebut sia-sia karena hingga saat ini tidak juga ada realisasinya.

Nasir (46), seorang warga Rw 04, Muara Fajar menilai jika Pemko tidak peduli dengan kelangsungan hidup masayarakatnya, terutama yang ada di wilayah pinggiran kota. Pasalnya sampai saat ini warga di kawasan Kelurahan Muara Fajar, Rumbai, mengalami kriris air bersih.

"Sebelumnya kami juga sudah coba buat sumur bor. Tapi air tak juga ditemukan. Padahal pengeboran sudah dilakukan sedalam 70 meter sampai 100 meter ke dalam tanah. Akhirnya untuk mendapatkan air, kami terpaksa membeli atau menampung air hujan sampai saat ini," katanya.

Dia menambahkan, sebelumnya ada puluhan tanki air bersih berikut dengan sumur bor yang merupakan bantuan dari Pemerintah dibagikan kepada masyarakat. Namun setelah  tiga bulan pasca beroperasi, sampai saat ini pompa air bersih tersebut mengalami rusak dan tak berpungsi lagi.

"Kita berharaplah pihak Pemko Pekanbaru turun tangan. Sehingga krisis air bersih ini dapat segera diatasi dan masyarakat juga tidak menderita," ungkapnya.

Nasri juga menambahkan, untuk mendapatkan air bersih saja, masyarakat harus membeli dengan harga sekitar Rp25 ribu per tiga drum.

"Sebenarnya, masalah air bersih ini bukanlah masalah baru di Muara Fajar, hal ini sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu. Dimana masyarakat terus-terusan menderita karena kekurangan air bersih ini. Jangankan untuk kebutuhan sehari-hari, untuk mandi saja kami susah. Apalagi disaat musim kemarau," ungkap mengeluh.

Ditempat terpisah, Lurah Muara Fajar, Anwar, ketika dikonfirmasi menyebutkan jika sulitnya memperoleh air bersih di kawasan ini disebabkan letak tofografi daerah ini tinggi, ditambah dengan hamparan kebun sawit yang luas di kiri-kanan di sepanjang Jalan Yos Sudarso.

"Seperti yang kita ketahui, tanaman sawit sangat tinggi membutuhkan air, satu batang memerlukan sekitar 16 liter air per hari. Sementara hutan alam di kawasan ini sudah punah akibat berganti dengan hamparan kebun sawit yang  menghijau," jelas Lurah
   
Sebelumnya, Camat Rumbai, Zulhelmi Arifin SSTP MSi, pernah mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah membicarakan tentang air bersih ini dengan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru dan Satker terkait. Selain itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Siak, dalam hal ini Kecamatan Minas untuk meminta penyaluran air bersih ke Kelurahan Muara Fajar.

"Kita sudah bicarakan hal ini dengan wako dan satker dari pekansekawan. Dan kita juga sudah meminta bantuan dari kecamatan minas. Memang mereka sudah menaggapi, cuma pihak kecamatan minas juga mempunyai satu permintaan, yakni menyambungkan/membuka jalur Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP) dari Pekanbaru hingga ke Minas," ungkap camat yang akrab disapa Ami.
   
Walikota Pekanbaru, kata Ami, sepertinya sudah mengasi sinyal positif terhadap kerjasama itu. Namun, untuk lebih lanjutnya, pihak pemko pekanbaru masih mencari cara bagaimana kerjsama itu bisa terlaksana.

"Siak juga termasuk Pekansikawan, jadi untuk itu mungkin tidak sulit. Tetapi, tentu kebijakanya tergantung Pemko pekanbaru dan satker terkit seperti dinas perhubungan dan PD Pembangunan selaku yang mengelola Bus TMP tersebut," papar Ami.
   
Namun, Ami optimis kerjasama itu bisa terjalin. Dan ia juga berharap masalah air bersih ini bisa segera teratasi.

"Kita yakin ini bisa tercapai, karena pemerintah tentu tidak ingin melihat masyarakatnya terus menderita. Tetapi, semua itu kembali lagi keputusan kerjasama antara pemko pekanbaru dan kecamatan Minas. Kita berharap persoalan air bersih ini bisa segera teratasi," harapnya.


Laporan : YAN
 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index