RIAUAKTUAL (RA) - Di tengah ketidakpastian ekonomi, muncul fenomena job hugging di kalangan pekerja milenial hingga Gen Z. Job hugging merupakan kebalikan dari job hopping yang dikenal sebagai kebiasaan para Gen Z.
Dikutip dari Economic Times, job hopping merupakan kegiatan berpindah-pindah tempat kerja untuk mengejar karier yang lebih baik. Tren ini populer di tahun 2021-2022, dan pekerja yang melakukannya sering kali disebut kutu loncat.
Namun, belakangan ini, job hopping mulai dihindari. Orang-orang pun beralih ke job hugging yang secara harfiah berarti "memeluk pekerjaan".
Fenomena Job Hugging
Sesuai namanya, job hugging artinya memeluk atau tidak melepaskan pekerjaan yang saat ini diemban. Ini karena karyawan khawatir tidak menemukan pekerjaan baru setelah resign di tengah ketidakpastian ekonomi.
Dikutip dari Investopedia, meningkatnya praktik job hugging muncul setelah periode Great Resignation pada masa pandemi COVID-119. Periode Great Resignation merujuk ke momen ketika pekerja begitu bersemangat berpindah kerja demi mengejar gaji atau fasilitas yang lebih baik.
Konsultan pengelola Korn Ferry, Stacy DeCesaro, mengatakan bahwa saat ini, karyawan tidak lagi mengambil risiko dengan job hopping. Kebanyakan mereka hanya akan mengundurkan diri jika merasa sudah tidak puas dengan pekerjaannya.
Beberapa karyawan juga kemungkinan besar tidak resign karena berpikir tempat kerja mereka tidak akan bertahan lama. Ini menunjukkan pesimisme pekerja di tengah kondisi ekonomi dunia saat ini.
Di sisi lain, banyak pengusaha yang juga menahan diri untuk merekrut karyawan baru karena tidak yakin bisnisnya akan bertahan lama. Sedangkan, di era yang serba tidak pasti seperti sekarang, sulit bagi perusahaan untuk merasa yakin bisa tetap stabil.
Hal tersebut dijelaskan oleh ekonom senior NerdWallet dalam laman Times Union. Ia mengungkapkan,“Berinvestasi pada pekerja baru membutuhkan keyakinan bahwa bisnis akan baik dalam waktu dekat, dan ketika (pengusaha) tidak yakin tentang harga karena pajak, suku bunga, dan permintaan konsumen, sulit untuk merasa yakin.”
Sisi Positif dan Negatif Job Hugging
Mengutip Hire Request, job hugging memiliki sisi positif dan negatif. Bagi perusahaan yang tengah memangkas pengeluaran, job hugging dilihat sebagai tren yang positif.
Pekerja sering kali resign karena tahu bisa mendapatkan kompensasi yang lebih baik di tempat lain. Jadi, ada hubungan yang kuat antara peningkatan upah dan mobilitas karier.
Oleh karena itu, tren job hugging menunjukkan bahwa perusahaan tak perlu meningkatkan pengeluarannya di sektor upah secara signifikan dalam waktu dekat. Sebab, tak banyak karyawan yang mengambil risiko untuk resign.
Sisi negatifnya, mobilitas karier karyawan menjadi rendah. Hal ini mengakibatkan berkurangnya pengalaman profesional pekerja, sehingga mereka sulit untuk meningkatkan skill.
Selain itu, sekalipun perusahaan yang saat ini ditempati sedang baik-baik saja, karyawan tetap sulit untuk meningkatkan jenjang karier. Sebab, posisi kepemimpinan di perusahaan hanya bisa diisi jika orangnya pensiun.
