ROHUL (RA) - Puluhan masyarakat dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Mahasiswa Peduli Rokan Hulu (AMMAK) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Rokan Hulu, Senin (8/9/2025).
Massa mendesak aparat penegak hukum mengusut dugaan mark up anggaran bimbingan teknis (bimtek) yang diduga menggunakan Dana Desa (DD).
Dalam orasinya, Koordinator Aksi Imam Ade Saputra meminta Kejari Rohul segera menyelidiki penggunaan anggaran Dana Desa untuk kegiatan bimtek yang diikuti 106 desa di Sumatera Utara.
"Kami meminta Kejari Rokan Hulu melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap penggunaan anggaran Dana Desa yang digunakan untuk bimtek tersebut," tegas Imam.
Lebih lanjut, Imam menuntut Kejari memeriksa Plt. Kepala Dinas DPMPD Rohul, Kabid Pemerintahan Desa dan Kelurahan, serta Ketua Apdesi Rohul terkait dugaan penyalahgunaan anggaran.
"Kami juga meminta Kejari memanggil 106 kepala desa yang diduga menghabiskan Dana Desa untuk kegiatan bimtek yang anggarannya diduga dimark up," ujarnya.
Imam yang juga Sekjen GenPI Rokan Hulu menegaskan, jika Kejari tidak menanggapi tuntutan mereka, AMMAK akan menggelar aksi besar-besaran di Kejati Riau.
Menanggapi hal itu, Kasubsi Intel Kejari Rokan Hulu, Ary, menyatakan pihaknya menerima aspirasi massa dan akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Aspirasi dan laporan rekan-rekan sudah kami terima dengan baik. Laporan ini akan kami telaah dan pelajari terlebih dahulu, apakah ada unsur kerugian negara di dalamnya. Mohon beri kami waktu untuk menindaklanjutinya," kata Ary.
#Rohul
