Aksi Kolaborasi Yayasan Gambut dan Faperta UR, Dorong Lahirnya Bibit Unggul Kopi Liberika

Aksi Kolaborasi Yayasan Gambut dan Faperta UR, Dorong Lahirnya Bibit Unggul Kopi Liberika
Yayasan Gambut dan Fakultas Pertanian Universitas Riau bersepakat untuk mengembangkan bibit unggul kopi liberika di Provinsi Riau.

PEKANBARU (RA) - Yayasan Gambut dan Fakultas Pertanian Universitas Riau (Faperta UR) bersepakat untuk mengembangkan bibit unggul kopi liberika di Provinsi Riau.

Hal ini menjadi salah satu keputusan dan komitmen bersama dalam diskusi terkait upaya pengembangan ekosistem kopi liberika di Provinsi Riau di Kampus Fakultas Pertanian Universitas Riau (UR), Senin (21/7/2025).

Dekan Faperta UR Ahmad Rifai mengatakan kesepakatan bersama untuk mengembangkan bibit unggul kopi liberika ini didasarkan atas pengalaman dan kinerja Yayasan Gambut yang fokus dalam penyelamatan dan pengelolaan kawasan gambut dan mangrove dalam beberapa tahun terakhir.

"Kesepakatan ini juga untuk mewujudkan ekosistem kopi liberika yang inklusif dan berkelanjutan di berbagai wilayah, termasuk di Provinsi Riau," kata Ahmad Rifai dalam diskusi yang dihadiri oleh Dekan dan Civitas Akadmi Faperta UR dan Perwakilan Yayasan Gambut.

Ahmad Rifai menambahkan upaya Yayasan Gambut dalam mengembangkan ekosistem kopi liberika yang inklusif dan berkelanjutan menjadi modal penting untuk dapat dijadikan pedoman peta jalan pengembangan kopi liberika kedepan.

Selain memiliki tujuan untuk penyelamatan dan pengelolaan kawasan gambut yang berkelanjutan, yayasan gambut juga mengembangkan konsep ekonomi alternatif berbasis masyarakat disekitar kawasan melalui budidaya dan pengelolaan kopi liberika.  

"Pendampingan masyarakat di tingkat tapak melalui sinkronisasi intervensi hulu dan hilir atas produk kopi liberika (budidaya, pengolahan dan pemasaran), Yayasan Gambut juga menginisiasi lahirnya Suvarnabhumi Coffee yang bertujuan menjadi offtaker untuk hasil panen kopi liberika dari masyarakat yang mereka dampingi," ujar Ahmad.

Ahmad menambahkan bahwa Faperta UR siap mendukung konsep yang telah dikembangkan oleh Yayasan Gambut ini dengan aktif terlibat dan berkolaborasi sebagai salah satu misi perguruan tinggi dimulai dengan pengembangan bibit unggul kopi liberika yang akan disiapkan berdasarkan penelitian dan kajian secara ilmiah.

"Ke depan, Faperta UR bersama Yayasan Gambut juga telah menyiapkan dua desa yaitu Desa Temiang di Kabupaten Bengaklis dan Desa Tanjung Kuras di Kabupaten Siak yang akan menjadi Desa Binaan Faperta UR dengan menerapkan konsep Agroforestry Kelapa Sawit dan Kopi Liberika di kawasan gambut," ujarnya.

Hisam Setiawan yang merupakan alumni Faperta UR dan Founder Yayasan Gambut menyampaikan upaya mewujudkan ekosistem kopi liberika yang komprehensif, diperlukan langkah collaborative actions dari berbagai pihak.

Upaya mewujudkan ekosistem kopi liberika yang inklusif dan berkelanjutan diharapkan dapat menjadi role model dalam skema traccibility dan sustainibility produk kopi liberika ke depan.

"Yang pasti dapat membantu dalam pengembangan teknologi pertanian yang tepat untuk meningkatkan produktifitas kopi liberika ini," ujar Hisam

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index