Current Date: Selasa, 23 September 2025

Puluhan Anak SD Belajar di Atas Terpal, Begini Kata Balai TNTN

Puluhan Anak SD Belajar di Atas Terpal, Begini Kata Balai TNTN
Puluhan siswa di kawasan TNTN belajar di bawah perkebunan kelapa sawit beralaskan terpal.

PEKANBARU (RA) – Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) buka suara terkait viralnya video yang menampakkan puluhan siswa SD di Dusun Toro Jaya, Desa Lubuk Kembang Bunga, Kecamatan Ukui, Pelalawan, yang terpaksa mengikuti kegiatan belajar-mengajar di bawah pohon kelapa sawit beralaskan terpal.

Melalui unggahan di akun Instagram resminya, @btn_tessonilo, Balai TNTN menegaskan bahwa kondisi tersebut bukanlah situasi sebenarnya. Mereka menyebut kegiatan belajar di atas tanah dan terpal itu diduga merupakan bagian dari setingan untuk menarik simpati publik, khususnya dari pemerintah.

"Kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan di atas tanah dan terpal bukanlah kondisi yang sebenarnya, dan diduga merupakan settingan untuk menarik simpati publik," tulis Balai TNTN dalam unggahan tersebut.

Balai TNTN menegaskan bahwa pemerintah melalui Satgas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) selama ini selalu mengedepankan pendekatan humanis dalam penanganan warga yang terdampak relokasi dari kawasan hutan, terlebih kepada anak-anak.

Pihaknya juga menyebut pemerintah sudah jauh-jauh hari memikirkan nasib pendidikan anak-anak yang terdampak.

Sebagai bentuk komitmen, Satgas PKH telah menggandeng Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), Pemerintah Provinsi Riau, dan Pemkab Pelalawan untuk melakukan pendataan siswa.

Langkah ini dilakukan agar proses pemindahan anak-anak berjalan lancar dan tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar.

"Hal ini dilakukan agar proses pemindahan siswa berjalan lancar tanpa mengganggu kelangsungan kegiatan belajar-mengajar," tulis pernyataan itu.

Pernyataan ini muncul di tengah sorotan publik terhadap nasib anak-anak di kawasan Tesso Nilo yang terancam kehilangan akses pendidikan setelah rumah dan sekolah mereka terkena relokasi akibat operasi penertiban kawasan hutan oleh Satgas PKH. Sementara itu, sekolah terdekat jaraknya harus menempuh perjalanan hingga 2 jam.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index