Current Date: Selasa, 23 September 2025

Opera Batak Dalihan Natolu Tampil Perdana di Tapung, Kampar

Opera Batak Dalihan Natolu Tampil Perdana di Tapung, Kampar
Opera Batak bertajuk "Dalihan Natolu" yang dipimpin oleh Maestro Aliman Tua Limbong akan tampil perdana.

KAMPAR (RA) - Seni budaya tradisional Batak Toba kembali menggema di Tanah Melayu. Opera Batak bertajuk "Dalihan Natolu" yang dipimpin oleh Maestro Aliman Tua Limbong akan tampil perdana di Desa Indra Sakti, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, pada Sabtu, 19 Juli 2025, pukul 16.00 WIB.

Pertunjukan ini digelar melalui Sanggar Seni Budaya Sianjur Mula-Mula dan akan menghadirkan kisah kehidupan masyarakat Batak sehari-hari yang berlandaskan falsafah Dalihan Natolu.

Selain cerita utama, penampilan akan dimeriahkan oleh artis Opera Batak ternama, yaitu Anyara Sitindaon dan Reny Simanjuntak, yang akan menyuguhkan tembang-tembang kenangan khas Opera Batak.

Maestro Aliman Tua Limbong menjelaskan bahwa meskipun sebagian besar masyarakat Batak Toba mengenal filosofi Dalihan Natolu, yakni Manat Mardongan Tubu, Elek Marboru, Somba Marhula-Hulu, yang artinya masih banyak yang belum mengetahui asal usul falsafah tersebut.

"Setelah membaca buku Raja Marpodang Gultom, kami menemukan bahwa akar falsafah Dalihan Natolu berasal dari Kenegerian Limbong, tepatnya di sekitar gedung Puskesmas Limbong. Kami merangkainya dalam bentuk cerita dan telah mementaskannya di berbagai event, seperti Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) dan Hari Jadi Kabupaten Samosir," jelas Aliman Tua, Kamis (17/7/2025).

Aliman Tua berharap pertunjukan ini dapat memperkuat identitas budaya Batak di perantauan, khususnya di Kecamatan Tapung dan sekitarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Wanto Sinaga, S.H. mengatakan bahwa pertunjukan ini sangat dinantikan oleh para orangtua dan generasi muda Batak yang sudah lama tidak menyaksikan Opera Batak secara langsung.

"Banyak orangtua kita merindukan pertunjukan Opera Batak seperti dulu. Kami ingin mengobati kerinduan itu sekaligus memberikan edukasi budaya bagi generasi muda Batak yang lahir dan besar di perantauan," ujarnya.

Januari Simbolon, selaku penanggung jawab kegiatan, juga mengungkapkan antusiasmenya karena belum pernah melihat pertunjukan ini secara langsung sejak menetap di Kampar pada tahun 1986.

"Saya dan banyak teman sebaya sangat penasaran. Ini menjadi ajang pengenalan budaya sekaligus ajang silaturahmi antar sesama warga Batak di Tapung dan sekitarnya," tuturnya.

Kegiatan ini turut mendapatkan dukungan dari TJ Group, RAM ASS, dan Amora Logistik, yang memberikan kontribusi secara spontan sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya Batak.

#Ragam #Kampar

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index