PEKANBARU (RA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di beberapa daerah di Provinsi Riau mulai berdampak. Salah satunya di Kota Pekanbaru, Kamis (17/7/2025) malam.
Kabut asap mulai dirasakan oleh masyarakat yang membuat banyak pengendara motor dan pejalan kaki merasakan udara tidak sehat dan gangguan jarak pandang.
Salah seorang pengendara motor Azhika Nurul mengaku sempat kaget melihat kondisi Kota Pekanbaru yang sudah lama tak dikepung asap tebal akibat karhutla, kini kembali dirasa cukup pekat di malam hari.
"Tadi lewat di Jalan Soekarno Hatta dekat Komplek Citraland itu cukup pekat. Walaupun sebenarnya kabut asap jadi masalah tahunan, tapi kalau kabut asapnya udah mulai pekat ya bikin khawatir," katanya.
Dirinya mengaku kabut asap tersebut juga mengeluarkan aroma khas kebakaran hutan dan lahan.
"Aromanya pekat sekali, aroma kebakaran hutan," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda lahan kosong di Jalan Lobak, Kelurahan Delima, Kecamatan Bina Widya, mulai berdampak langsung ke lingkungan permukiman warga di Kota Pekanbaru, Riau.
Kabut asap tebal dari lokasi karhutla menyebar hingga ke kawasan padat penduduk, termasuk sepanjang Jalan Soekarno Hatta yang merupakan jalur utama kota dan dikelilingi fasilitas umum seperti rumah sakit, pusat perbelanjaan, hingga hotel.
Kondisi ini mendorong aparat kepolisian mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap dampak kesehatan yang ditimbulkan akibat paparan asap, terutama pada malam hari.
"Kami mengimbau warga agar tetap di rumah jika tidak ada keperluan mendesak, terutama malam hari saat kabut asap makin pekat. Gunakan masker dan pastikan rumah tertutup rapat," ujar Kapolsek Bina Widya, Kompol Ihut Manjalo Tua, Kamis (17/7/2025).