Efisiensi SDM dan Keadilan Organisasi dalam Strategi Restrukturisasi PT Rama Shinta

Efisiensi SDM dan Keadilan Organisasi dalam Strategi Restrukturisasi PT Rama Shinta
Toni SE, mahasiswa Magister Manajemen Universitas Lancang Kuning

RIAUAKTUAL (RA) - Toni SE, mahasiswa Magister Manajemen Universitas Lancang Kuning (Unilak), menyoroti isu strategis pengelolaan sumber daya manusia dalam restrukturisasi perusahaan. 

Di bawah bimbingan Dr. Richa Afriana Munthe, S.E., M.M., dan Dr. Imran Al Ucok Nasution, S.T., M.M., Toni meneliti kebijakan efisiensi SDM di PT Rama Shinta yang kini tengah berupaya mengejar target laba RKAP 2025.

Dalam paparannya, Toni menjelaskan bahwa PT Rama Shinta menerapkan strategi cost cutting di berbagai lini, termasuk pengakhiran kontrak kerja bagi karyawan yang dianggap kurang produktif serta relokasi personel ke cabang yang jauh dari domisili. 

Namun, langkah ini menuai sorotan karena adanya potensi ketidakadilan dalam proses penilaian dan pengambilan keputusan SDM.

Toni mengaitkan fenomena ini dengan Organizational Justice Theory, khususnya dalam konteks downsizing. Ia menekankan pentingnya keadilan prosedural, keadilan distributif, dan keadilan interaksional dalam setiap keputusan organisasi yang berdampak pada individu.

"Sering kali, pemutusan hubungan kerja terhadap karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) dilakukan secara terburu-buru tanpa mempertimbangkan kompetensi aktual dan kontribusi riil terhadap operasional," ungkap Toni.

Sebagai solusi, Toni mengusulkan agar kebijakan restrukturisasi dilakukan berdasarkan evaluasi analisis beban kerja yang melibatkan tim operasional, data kinerja objektif, serta prinsip transparansi. 

Dengan demikian, proses efisiensi tidak hanya adil secara prosedural, tapi juga dapat dipertanggungjawabkan secara profesional dan strategis.

Pendapat Toni turut mendapat tanggapan dari Dr. Chandra Bagus, S.T., M.M., seorang praktisi manajemen dan rekayasa industri. Ia menilai bahwa penerapan Organizational Justice Theory sangat relevan dalam situasi restrukturisasi saat ini.

"Tantangannya adalah memastikan bahwa proses evaluasi benar-benar bebas dari bias dan didukung oleh data valid. Tanpa itu, restrukturisasi malah berpotensi menurunkan moral kerja dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap manajemen," ujarnya. 

Dr. Chandra juga menambahkan bahwa keberhasilan efisiensi SDM tidak hanya bergantung pada pemangkasan biaya, tetapi juga pada kejelasan komunikasi, partisipasi tim dalam evaluasi, serta integrasi nilai keadilan dalam setiap kebijakan.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Pilihan

Index

Berita Lainnya

Index