PEKANBARU (RA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mendapati angka kehadiran bayi ke posyandu saat ini masih sebesar 70 persen. Angka tersebut terbilang belum sesuai target.
Dimana, Pemprov Riau menargetkan kehadiran bayi ke posyandu bisa mencapai angka 85 - 90 persen.
Menanggapi hal tersebut, Ketua TP PKK Kota Pekanbaru Sulastri Agung menyebutkan pihaknya siap menjadi penyumbang angka terbesar kehadiran bayi ke posyandu tersebut.
"Kita terus berupaya dalam menarik minat masyarakat untuk percaya dan yakin dalam memeriksakan kesehatan anaknya ke posyandu sebagai fasilitas kesehatan dasar," kata Sulastri Agung, Senin (7/7/2025).
Dikatakannya, kader posyandu harus lebih aktif dan melakukan pendekatan langsung dengan masyarakat. Hak tersebut agar penanganan gizi bayi tidak terputus.
"Kita berharap masyarakat dapat terus antusias. Kami dari Pemko Pekanbaru juga terus berupaya untuk memaksimalkan bagaimana posyandu dalam melayani dengan baik, artinya agar masyarakat juga bisa tertarik untuk ke posyandu," kata Sulastri.
Sebelumnya, Pemprov Riau juga menekankan pentingnya data bayi by name by address disetiap desa. Dengan data tersebut, pemerintah bisa mengetahui bayi mana yang belum datang ke Posyandu dan dapat melakukan kunjungan langsung.
"Maka, kami ingin ada perhatian dari masing-masing pemerintah kabupaten dan kota, termasuk Pemprov atas posyandu yang ada di tiap desa ada perhatian kita kepada kader PKK, posyandu dan bidan desa yang ada di tiap posyandu," katanya.
Dengan dukungan dana APBN serta alokasi dana desa, program Posyandu dan intervensi gizi harus lebih digencarkan. Harapannya, ke depan tidak ada lagi bayi yang luput dari pantauan kesehatan dasar di desa.
"Sasaran stunting ini adalah bayi 0 sampai 36 bulan. kita didukung oleh dana APBN melalui Dinas Kesehatan. Lalu, kami juga bantu dari dana desa yang kami salurkan ditiap desa. Mudah-mudahan, Posyandunya semakin semarak, semua bayi yang ada bisa hadir di Posyandu," harapnya.
#Pekanbaru