ROHUL (RA) - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Sedikitnya 28 hektare lahan terbakar di kawasan Bukit Barisan, Desa Menaming, Kecamatan Rambah, pada awal Juli 2025.

Peristiwa ini memantik keprihatinan dari Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Rokan Hulu. Melalui pernyataan resmi yang disampaikan pada Kamis (3/7/2025), Koordinator Divisi Genpi Rohul, Arrijalil Khoiri, SP, menilai penanganan karhutla di wilayah tersebut belum optimal.

“Kurang lebih 28 hektare lahan terbakar di desa saya sendiri, Menaming. Kapolres memang sempat turun ke lokasi, namun kami menilai langkah-langkah penanganannya tidak cukup efektif. Kami mendesak agar Kapolda Riau turun tangan langsung untuk mengatasi kondisi darurat ini,” ujar Rijal, yang juga merupakan pengurus Badko HMI Riau-Kepri.

Ia menambahkan bahwa karhutla telah menyebabkan kerusakan ekosistem di sekitar objek wisata Bendungan Menaming, serta menimbulkan polusi udara yang mengganggu aktivitas warga.

“Karhutla ini berdampak langsung pada pariwisata dan kesehatan masyarakat. Sayangnya, hingga saat ini belum ada konferensi pers resmi dari pihak Polres terkait penanganannya. Ini menimbulkan kesan kurangnya transparansi dan koordinasi,” katanya.

Genpi Rokan Hulu pun menyampaikan ultimatum agar pihak Polda segera mengambil langkah tegas. Jika tidak, organisasi ini mengancam akan menggelar aksi massa di Mapolda Riau.

“Kami siap melakukan aksi besar-besaran jika tuntutan ini tidak direspons. Kami ingin ada evaluasi menyeluruh terhadap penanganan karhutla di Rokan Hulu, termasuk terhadap kepemimpinan di tingkat Polres,” tutup Rijal.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Polres Rokan Hulu maupun Polda Riau terkait pernyataan Genpi tersebut.

#POLDA RIAU #Hukrim #Kebakaran Lahan