PEKANBARU (RA) - Sebanyak 162 titik panas (hotspot) terpantau di wilayah Sumatera pada hari ini berdasarkan data citra satelit yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Riau menjadi salah satu provinsi dengan jumlah titik panas tertinggi, yakni 35 titik, menyusul Bengkulu 31 titik dan Sumatera Utara 30 titik.

Forecaster On Duty BMKG, Yasir P, menjelaskan bahwa titik panas di Riau tersebar di beberapa kabupaten/kota.

Rokan Hilir dan Rokan Hulu masing-masing mencatatkan 10 hotspot, menjadikannya wilayah dengan tingkat kerawanan tertinggi di provinsi ini.

Disusul Kabupaten Kampar dengan 5 titik, Kota Dumai dan Kabupaten Kuantan Singingi masing-masing 3 titik, serta Pelalawan dan Bengkalis yang masing-masing mencatatkan 2 titik panas.

"Sebaran hotspot di Riau perlu diwaspadai, terutama karena sebagian besar wilayah mulai memasuki musim kemarau. Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meningkat, terlebih di daerah-daerah yang didominasi lahan gambut," ujar Yasir dalam keterangannya.

Yasir menyebutkan, dari 35 titik panas yang terdeteksi di Riau, 9 titik berada pada tingkat kepercayaan sedang (30-70%), sedangkan 26 titik lainnya di level rendah (0-29%).

Selain itu, berdasarkan pantauan BMKG melalui citra satelit, tingkat kemudahan terjadinya kebakaran di lapisan atas permukaan tanah, hampir seluruh wilayah Riau berada di level sangat mudah terbakar.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan kegiatan yang dapat memicu terjadinya kebakaran. BMKG mengimbau masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang rawan karhutla, untuk tidak melakukan pembakaran lahan secara sembarangan.