ROHIL (RA) – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) tak hanya bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Hal ini disampaikan dalam kegiatan sosialisasi program MBG yang digelar di Los Pasar Sei Manasib, Rokan Hilir, Jumat (12/6/2025).
Sekitar 300 warga antusias mengikuti kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Maharani, Analis Kebijakan Madya BGN Ari Yulianto, serta Staf Puskesmas Bangko Pusako, Harjana Nanang Suryadi.
Dalam pemaparannya, Ari Yulianto menekankan bahwa program MBG akan dilaksanakan secara masif melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.
"Program ini bukan hanya menjamin asupan gizi anak dari usia dini hingga SMA, termasuk di pesantren dan pendidikan keagamaan, tetapi juga menciptakan pasar baru yang menyerap hingga 50 tenaga kerja lokal per unit," ujar Ari.
Lebih lanjut, Ari menyebutkan bahwa sebanyak 30.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) saat ini tengah disiapkan untuk mengelola sekitar 5.000 SPPG yang akan dibentuk sepanjang 2025.
Targetnya, program ini menjangkau 15 hingga 17 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.
"Di Kabupaten Rokan Hilir sendiri dibutuhkan sekitar 60 SPPG untuk melayani lebih dari 149 ribu sasaran. Kami mendorong pemerintah daerah segera menyiapkan lahan sebagaimana diamanatkan dalam surat nomor 500.12/2119/SJ agar pembangunan fasilitas bisa segera dimulai," tegasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI Maharani mengajak masyarakat dan pelaku usaha lokal untuk aktif mendukung program MBG.
Menurutnya, distribusi bahan pangan untuk program ini akan mengutamakan hasil produksi daerah, termasuk hasil tangkapan nelayan dan panen petani sawit.
"Program ini adalah bentuk investasi jangka panjang dalam menyiapkan Generasi Emas 2045. Dengan memperkuat gizi dan kesejahteraan anak-anak, kita sedang menyiapkan masa depan bangsa," jelas Maharani.
Senada dengan hal tersebut, Staf Puskesmas Bangko Pusako, Harjana Nanang Suryadi mengingatkan pentingnya konsumsi gizi seimbang untuk mencegah masalah kesehatan.
"Gizi seimbang adalah pola makan harian yang mengandung zat gizi lengkap seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air sesuai kebutuhan tubuh," paparnya.
Harjana juga menyampaikan bahwa Puskesmas Bangko Pusako telah menjalankan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal sebagai upaya menurunkan angka gizi buruk di wilayah tersebut, terutama pada ibu hamil dan balita.
