Harga Telur Ayam Naik Bertahap di Pekanbaru, Pedagang dan Konsumen Waswas

Harga Telur Ayam Naik Bertahap di Pekanbaru, Pedagang dan Konsumen Waswas
Pedagang telur di Pasar Agus Salim Pekanbaru.

PEKANBARU (RA) - Harga telur ayam ras di sejumlah pasar tradisional Kota Pekanbaru terus mengalami kenaikan bertahap dalam beberapa hari terakhir. 

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat karena berdampak langsung terhadap daya beli konsumen, khususnya mereka yang bergantung pada komoditas pangan pokok.

Salah satu pedagang telur di Pasar Agus Salim Pekanbaru, Meri, mengungkapkan bahwa kenaikan harga sudah terjadi empat kali dalam sepekan terakhir. Menurutnya, lonjakan ini dipicu oleh meningkatnya permintaan pasca-Iduladha dan ketidakstabilan pasokan dari pemasok.

"Permintaan memang naik setelah hari raya, tapi faktor lain seperti biaya distribusi juga memengaruhi. Pasokan dari supplier kadang tidak stabil," ujar Meri, Rabu (11/6/2025) kemarin.

Dari pantauan di lapak Meri, harga telur ukuran kecil yang sebelumnya dijual Rp44.000 per papan kini naik menjadi Rp46.000. Ukuran sedang meningkat dari Rp48.000 menjadi Rp50.000, sedangkan ukuran besar melonjak dari Rp52.000 menjadi Rp55.000 per papan.

Meski harga terus merangkak naik, Meri menyebutkan bahwa pembeli masih berdatangan setiap hari. Namun, dia mengakui bahwa perilaku konsumen mulai berubah menjadi lebih selektif.

"Pembeli sekarang lebih berhati-hati membelanjakan uang. Mereka membandingkan harga dan lebih mengatur belanja," tambahnya.

Pedagang berharap agar harga telur dapat segera stabil, karena jika terus naik, konsumen berpendapatan rendah akan semakin terbebani. Apalagi telur adalah salah satu sumber protein utama bagi masyarakat.

Pemerintah daerah dan pelaku usaha pangan diimbau untuk segera mengambil langkah-langkah konkret, seperti mengendalikan distribusi, menjaga ketersediaan pasokan, dan mengawasi harga di tingkat grosir dan eceran.

"Kita harapkan ada perhatian dari pemerintah. Kalau bisa, pasokan distabilkan dan harga dikendalikan, agar masyarakat tidak makin terbebani," pungkas Meri.

 

#ekonomi

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index