Komitmen Perangi Narkoba, Pemko Pekanbaru Ajak Kolaborasi Semua Pihak

Komitmen Perangi Narkoba, Pemko Pekanbaru Ajak Kolaborasi Semua Pihak
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar

PEKANBARU (RA) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menegaskan komitmennya dalam memerangi peredaran narkoba. Dibutuhkan dukungan, dan kolaborasi semua pihak untuk pemberantasan narkoba .

Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar sat membuka kegiatan penyuluhan anti-narkoba di Balai Adat Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru, Rabu (4/6). 

"Atas nama Pemko Pekanbaru, kami mengucapkan terima kasih kepada LAM dan DMDI yang telah menginisiasi kegiatan ini. Ini bentuk kolaborasi yang sangat baik dalam mendukung upaya pemberantasan narkoba di Kota Pekanbaru," kata Markarius Anwar.

Ia menuturkan, pihaknya juga telah rapat bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Riau dan BNN Kota Pekanbaru untuk membahas strategi pemberantasan narkoba. 

Salah satu strategi yang disoroti adalah melibatkan tokoh masyarakat dan pemimpin informal dalam gerakan penyuluhan bahaya narkoba.

"Kami harus melibatkan tokoh masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Karena, mereka memiliki pengaruh kuat di lingkungan masing-masing. Apa yang disampaikan para tokoh adat dan tokoh agama biasanya didengar dan ditaati oleh masyarakat," terangnya.

Sebagai Ketua DMDI Kota Pekanbaru, Markarius juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan program perdana DMDI setelah pelantikan pengurus beberapa minggu lalu. Sebab, kepengurusan DMDI Pekanbaru dilantik sekitar tiga pekan lalu. 

"Program ini merupakan kegiatan pertama kami. Program ini dapat terlaksana berkat kerja sama yang baik dengan LAM," ucapnya.

Lebih lanjut, Markarius menegaskan bahwa DMDI memiliki komitmen kuat dalam membentuk generasi muda yang sehat, kuat, dan bertakwa. Oleh karena itu, DMDI akan memastikan seluruh pengurusnya bebas dari narkoba melalui tes urine.

"Kami ingin mulai dari dalam. Semua pengurus DMDI akan menjalani tes urine hari ini. Bila ditemukan indikasi penyalahgunaan, maka kami tidak segan untuk menonaktifkan sementara yang bersangkutan," tegasnya.

Markarius juga berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremoni semata, tetapi diikuti dengan langkah nyata. DMDI yang terdiri dari para ustaz, dai, dan tokoh muda diharapkan dapat melakukan penyuluhan bahaya narkoba di lingkungan masing-masing, termasuk melalui mimbar dakwah.

"Kami sudah mengusulkan kepada BNN agar menjalin kerja sama dengan lembaga dakwah. Harapannya, minimal sepekan sekali para dai menyisipkan pesan bahaya narkoba dalam ceramah mereka," paparnya.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index