PEKANBARU (RA) - Kinerja ekspor Provinsi Riau terus menunjukkan tren positif pada awal tahun 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, nilai ekspor Riau sepanjang Januari hingga April 2025 mencapai US$6,51 miliar atau meningkat 20,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, mengatakan bahwa pertumbuhan ini juga didorong oleh naiknya ekspor nonmigas yang mencapai US$6,01 miliar, naik signifikan sebesar 25,26 persen dibanding Januari–April 2024.
"Ekspor April 2025 saja mencapai US$1,31 miliar, tumbuh 0,93 persen dibanding April 2024. Kinerja ekspor nonmigas bahkan meningkat 5,61 persen secara tahunan di bulan yang sama, menjadi US$1,20 miliar," ungkap Asep dalam keterangan resminya, Selasa (3/6/2025).
Asep menjelaskan, dari sepuluh komoditas utama ekspor nonmigas, lemak dan minyak hewan/nabati menjadi penyumbang pertumbuhan tertinggi. Komoditas ini naik sebesar US$912,75 juta atau 38,25 persen dibanding periode Januari–April tahun lalu.
Sebaliknya, penurunan tajam terjadi pada komoditas ampas dan sisa industri makanan yang turun US$155,52 juta atau merosot 72,94 persen.
"Dari sisi negara tujuan, Tiongkok menjadi mitra dagang utama dengan nilai ekspor mencapai US$1,006 miliar. Disusul Malaysia dan India dengan nilai ekspor masing-masing US$503,14 juta dan US$501,67 juta. Ketiga negara ini berkontribusi sekitar 33,47 persen terhadap total ekspor nonmigas Riau," jelas Asep.
Selain itu, ekspor ke kawasan ASEAN dan Uni Eropa juga cukup besar, masing-masing mencatatkan nilai US$1,142 miliar dan US$801,58 juta.
Dari sisi sektoral, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan mencatat pertumbuhan 25,14 persen, sementara sektor pertanian mencatat lonjakan lebih tinggi sebesar 37,24 persen dibandingkan periode Januari–April 2024.
