KAMPAR (RA) - Dalam upaya mengantisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kampar, Wakil Bupati Kampar Dr. Misharti, memimpin langsung Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana Karhutla Tahun 2025 di Lapangan Pelajar Bangkinang Kota, Rabu (28/5/2025).
Apel ini turut dihadiri oleh Kapolres Kampar AKBP Mihardi Mirwan, S.I.K, Wakil Ketua DPRD Kampar Nursaleh, para kepala dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar, serta para camat dan unsur Forkopimda lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penandatanganan Deklarasi Bersama Penanggulangan Karhutla Tahun 2025, sebagai bentuk komitmen lintas sektor dalam menghadapi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kampar.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Misharti menyampaikan bahwa apel ini bukan sekadar seremoni, namun menjadi momen penting untuk memastikan kesiapsiagaan seluruh unsur terkait dalam menghadapi ancaman karhutla.
"Setiap instansi dan stakeholder yang tergabung dalam komando satuan tugas karhutla harus mampu membangun komitmen dan kapabilitas bersama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla," tegas Misharti.
Ia menambahkan bahwa koordinasi dan sinergi lintas sektor harus terus ditingkatkan agar langkah penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat.
"Saya mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, TNI/Polri, dunia usaha, organisasi masyarakat, hingga masyarakat luas untuk mengutamakan upaya pencegahan, deteksi dini, dan respons cepat," ujarnya.
Usai apel, Wakil Bupati bersama unsur Satgas Karhutla melakukan peninjauan langsung terhadap peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam penanggulangan bencana karhutla.
Pemeriksaan ini mencakup kesiapan kendaraan operasional, alat semprot, dan sarana komunikasi yang menjadi bagian penting dalam penanganan cepat di lapangan.
Misharti menegaskan bahwa kesiapan teknis dan personel akan sangat menentukan keberhasilan pencegahan karhutla di Kabupaten Kampar, terlebih pada musim kemarau yang diprediksi berlangsung cukup panjang tahun ini.
"Jangan tunggu api membesar. Bertindak cepat adalah kunci. Masyarakat juga harus dilibatkan melalui edukasi dan pengawasan bersama," tutupnya.
