Ketua TP PKK Riau: IVA Test Bukan Sekadar Deteksi, tapi Perlindungan Keluarga

Ketua TP PKK Riau: IVA Test Bukan Sekadar Deteksi, tapi Perlindungan Keluarga
Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53.

RIAU (RA) - Dalam rangka memperingati Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau Henny Sasmita Wahid secara resmi membuka kegiatan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA Test) di Puskesmas Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru, Rabu (14/5/2025).

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata komitmen TP PKK dalam meningkatkan kesadaran perempuan terhadap pentingnya deteksi dini kanker serviks, yang merupakan penyebab kematian nomor dua terbanyak pada perempuan setelah kanker payudara.

"Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. IVA test ini sangat penting untuk mengenali sejak dini potensi kanker serviks," ujar Henny Sasmita Wahid dalam sambutannya.

Ia menegaskan bahwa deteksi dini bukan hanya langkah medis, tetapi bentuk perlindungan terhadap ketahanan keluarga.

"Saya berdiri di sini bukan hanya sebagai Ketua TP PKK, tetapi sebagai perempuan dan seorang ibu. Kesehatan seorang ibu adalah pilar ketahanan keluarga," katanya tegas.

Henny menjelaskan bahwa kanker leher rahim disebabkan oleh virus Human Papilloma Virus (HPV). Pada masa awal, kanker ini tidak menunjukkan gejala khusus. 

Namun, gejala khas yang muncul adalah perdarahan setelah hubungan seksual. Karena itu, pemeriksaan rutin sangat penting untuk mendeteksinya sejak dini.

"Saya mengajak seluruh perempuan agar tidak takut dan tidak malu untuk memeriksakan diri. Jadikan pencegahan sebagai prioritas dalam kehidupan sehari-hari, dan mari ajak ibu-ibu lainnya untuk ikut serta," imbuhnya.

Turut memberikan apresiasi, Ketua TP PKK Kota Pekanbaru Hj. Sulastri menyambut baik tingginya partisipasi warga, terutama kaum ibu, dalam kegiatan IVA test dan pelayanan KB ini.

"Antusiasme masyarakat menandakan bahwa kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan semakin meningkat. Ini bukti nyata komitmen masyarakat terhadap deteksi dini," ujar Sulastri.

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya PKK dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan, terutama di bidang kesehatan.

"Dengan tubuh yang sehat, peran ibu sebagai penggerak keluarga dan masyarakat bisa lebih optimal," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Rejosari Mira Sushmita mengungkapkan bahwa setiap tahun terdapat lebih dari 36.000 kasus baru kanker serviks di Indonesia. 

Sebanyak 75 persen di antaranya terdeteksi dalam kondisi stadium lanjut, yang menyebabkan angka kematian tinggi.

"Artinya, setiap satu jam ada dua perempuan Indonesia yang terdiagnosa kanker serviks. Ini sebabnya deteksi dini seperti IVA test sangat penting dilakukan," jelas Mira.

Ia juga menekankan pentingnya imunisasi sebagai salah satu proteksi diri agar terhindar dari infeksi HPV penyebab kanker serviks.

Senada dengan itu, Camat Tenayan Raya Abdul Bari menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menyebutkan bahwa pemeriksaan IVA serentak menjadi upaya konkret menyelamatkan perempuan dari risiko kanker.

"Kalau ibu sehat, bapaknya juga ikut sehat. Kami apresiasi tinggi kegiatan ini dan mengajak seluruh masyarakat untuk ikut menyukseskannya," ucap Abdul Bari.

Rangkaian kegiatan ini diawali dengan penyuluhan deteksi kanker serviks oleh dr. Ari Hidayat, kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bantuan CSR dari Bank Syariah Indonesia (BSI) senilai Rp 40.500.000 dan Rp 45.000.000. 

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan peninjauan langsung proses pemeriksaan IVA oleh Ketua TP PKK Provinsi Riau dan Ketua TP PKK Kota Pekanbaru.

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index