Gubernur Riau Larang Perpisahan Sekolah di Luar, Pengamat: Langkah Pro Rakyat yang Perlu Didukung

Gubernur Riau Larang Perpisahan Sekolah di Luar, Pengamat: Langkah Pro Rakyat yang Perlu Didukung
Assoc. Prof. Dr. Reno Renaldi, SKM., M.Kes.

RIAU (RA) - Kebijakan Gubernur Riau, Abdul Wahid, yang melarang kegiatan perpisahan sekolah di luar lingkungan sekolah mendapat dukungan dari berbagai kalangan. 

Salah satunya datang dari Ketua Senat Universitas Hang Tuah Pekanbaru, Assoc. Prof. Dr. Reno Renaldi, SKM., M.Kes., yang menilai langkah tersebut berpihak pada rakyat dan memperkuat prinsip keadilan dalam pendidikan.

Menurut Reno Renaldi, larangan itu adalah langkah konkret dalam meringankan beban ekonomi orang tua siswa yang selama ini terbebani oleh biaya mahal kegiatan seremonial seperti perpisahan dan study tour.

"Kebijakan ini sangat tepat dan berpihak pada masyarakat. Di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil, perpisahan mewah hanya menambah tekanan pada keluarga siswa," ujarnya kepada media, Senin (13/5).

Reno menilai kebijakan tersebut memiliki dampak positif dalam mendorong pendidikan yang inklusif dan tidak diskriminatif.

"Pendidikan seharusnya tidak menjadi ajang pamer kemewahan, tetapi fokus pada pengembangan akademik dan karakter siswa," jelasnya.

Seperti diketahui, Gubernur Riau melarang penyelenggaraan kegiatan perpisahan siswa di luar sekolah dan menegaskan akan memberi sanksi tegas kepada pihak sekolah yang melanggar. 

Sanksi itu termasuk pencopotan kepala sekolah jika terbukti menyelenggarakan kegiatan yang bertentangan dengan aturan.

Langkah tersebut, kata Reno, mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun sistem pendidikan yang adil dan berkeadilan sosial.

"Ancaman pencopotan kepala sekolah adalah bentuk ketegasan yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan komitmen kuat Gubernur dalam menegakkan kebijakan yang pro rakyat," tambahnya.

Meski tidak memiliki kewenangan langsung terhadap sekolah swasta, Gubernur tetap menghimbau seluruh satuan pendidikan untuk mengikuti aturan yang sama. 

Hal ini dinilai sebagai upaya menciptakan kesetaraan dalam sistem pendidikan tanpa memandang status sekolah.

Lebih lanjut, Reno berharap kebijakan ini menjadi contoh bagi daerah lain. Ia menekankan bahwa kegiatan akhir tahun dapat dilakukan secara sederhana di lingkungan sekolah tanpa mengurangi makna kebersamaan dan perpisahan.

"Justru dengan kesederhanaan, nilai-nilai pendidikan lebih terasa. Tidak semua kebahagiaan harus dirayakan dengan biaya mahal," tegasnya.

Dengan adanya aturan tersebut, ia berharap tidak ada lagi siswa yang merasa dikucilkan karena tidak mampu mengikuti perpisahan atau study tour yang mahal.

"Pendidikan adalah hak semua anak. Jangan sampai ada yang terhambat karena faktor biaya," tutup Reno.

 

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index