Jelang MTQ ke-43 Riau, KSOP Bengkalis Soroti Masalah Keselamatan di Pelabuhan Roro Air Putih

Jelang MTQ ke-43 Riau, KSOP Bengkalis Soroti Masalah Keselamatan di Pelabuhan Roro Air Putih
Pelabuhan Roro Air Putih–Sei Selari, Bengkalis.

BENGKALIS (RA) – Menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-43 tingkat Provinsi Riau yang akan digelar pada 21 Juni 2025 di Kabupaten Bengkalis, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bengkalis menyoroti sejumlah persoalan keselamatan dan infrastruktur di Pelabuhan Roro Air Putih–Sei Selari, Bengkalis.

Sorotan tersebut sejalan dengan Instruksi Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2025 yang mengalihkan tugas keselamatan pelayaran dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah II Riau kepada masing-masing KSOP atau Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah pelabuhan, per 30 April 2025.

“Sejak 30 April, tanggung jawab keselamatan pelayaran menjadi kewenangan KSOP. Ini hasil evaluasi pusat, dan pelaksanaannya di lapangan sudah cukup baik, meski masih ada kekurangan yang perlu dibenahi,” ujar Hariyanto, Koordinator Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Bengkalis, Senin (5/5/2025).

Hariyanto mengungkapkan bahwa masalah paling mendesak adalah kerusakan Moveable Bridge (MB) di Dermaga A, yang sudah tidak berfungsi hampir satu tahun. Akibatnya, MB tidak dapat bergerak mengikuti pasang surut air, yang menyebabkan hambatan dalam proses bongkar muat kendaraan.

“ABK kapal menyebutkan bahwa MB Dermaga A sudah lama tidak difungsikan. Ini sangat menyulitkan operasional pelabuhan,” ujarnya.

Selain itu, di Dermaga B terdapat lubang berbahaya pada jalur penumpang. Hal ini dinilai sangat mengkhawatirkan, apalagi mengingat Pelabuhan Roro akan menjadi akses utama pengunjung saat pelaksanaan MTQ Provinsi.

“Jalur penumpang di Dermaga B berlubang dan sangat berisiko bagi keselamatan pengguna,” tambahnya.

Masalah pencahayaan juga menjadi perhatian. Di ujung pelabuhan, lampu sorot tidak tersedia dan hanya mengandalkan penerangan dari kapal yang bersandar. Meski dalam beberapa hari terakhir pemasangan lampu mulai dilakukan, kondisinya belum optimal.

“Sebelumnya tidak ada lampu sorot. Sekarang mulai dipasang, tapi masih belum sempurna. Kami maklumi kondisi anggaran daerah,” terang Hariyanto.

Ia menambahkan, untuk penilaian teknis terhadap kekuatan struktur dermaga, perlu melibatkan ahli profesional. “Secara kasat mata, dermaga masih bisa digunakan untuk kendaraan ringan, tapi butuh penilaian teknis lebih lanjut,” jelasnya.

Seluruh permasalahan tersebut akan disampaikan dalam rapat resmi lintas sektor yang dijadwalkan sebelum Kamis mendatang. KSOP Bengkalis berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki fasilitas pelabuhan demi menjamin keselamatan dan kelancaran transportasi laut selama pelaksanaan MTQ.

“Kami harap ada kolaborasi lintas sektor agar pelabuhan siap menyambut event MTQ yang akan mendatangkan banyak tamu dari berbagai daerah,” pungkas Hariyanto.

#BENGKALIS

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index