RIAU (RA) – Provinsi Riau dinilai sangat layak memiliki embarkasi haji mandiri, mengingat jumlah jemaah haji asal Riau merupakan yang terbesar kedua di Pulau Sumatera.
Selama ini, jemaah Riau masih harus diberangkatkan melalui Embarkasi Batam, yang dinilai kurang efisien dari segi waktu dan biaya.
Kepala Bidang Haji Kantor Wilayah Kemenag Riau, Defizon, mengatakan bahwa jumlah jemaah haji Riau setiap tahunnya mencapai 390 hingga 445 orang per gelombang, jumlah yang bahkan lebih besar dibandingkan provinsi lain yang sudah lebih dulu memiliki embarkasi mandiri seperti Aceh, Sumatera Selatan, dan Kepulauan Riau.
“Data ini menunjukkan potensi besar Riau sebagai calon embarkasi haji mandiri. Jumlah jemaahnya jauh lebih besar dari beberapa provinsi yang sudah punya embarkasi sendiri,” ujar Defizon, Kamis (24/4/2025).
Keberadaan embarkasi haji mandiri di Riau diharapkan mampu mempermudah proses pemberangkatan jemaah, karena jemaah bisa langsung berangkat dari Pekanbaru tanpa harus transit ke daerah lain.
Namun, tantangan yang dihadapi saat ini adalah ketersediaan infrastruktur. Bandara Sultan Syarif Kasim II perlu peningkatan agar bisa didarati pesawat berbadan lebar, serta dibutuhkan asrama haji representatif yang mampu menampung dua kloter sekaligus.
“Kalau fasilitas seperti bandara dan asrama haji sudah memadai, Riau bisa segera lepas dari status embarkasi antara dan menjadi embarkasi mandiri,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah pusat dan daerah bisa segera berkolaborasi untuk merealisasikan rencana ini demi kenyamanan dan efisiensi layanan jemaah haji ke depan.
"Keinginan masyarakat Riau untuk memiliki embarkasi haji sendiri terus menguat. Selain memberikan kemudahan dan efisiensi, embarkasi mandiri juga akan memperkuat peran Riau sebagai pusat layanan keagamaan di wilayah Sumatera," tutupnya.
#Riau
