PEKANBARU (RA) - Subholding PTPN IV PalmCo melalui entitasnya, PTPN IV Regional III, terus memperluas program Tampan (Tanam Padi PTPN) di Provinsi Riau. Program ini merupakan bagian dari kontribusi PTPN dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto guna mempercepat ketahanan pangan nasional.
Di Kabupaten Kampar, program Tampan dilaksanakan di lahan peremajaan sawit rakyat (PSR) seluas 210 hektare yang dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD) Karya Sembada, Desa Batang Batindih, Kecamatan Rumbio Jaya.
Penanaman perdana berlangsung pada Selasa (15/4/2025) dan dihadiri oleh manajemen PTPN IV Regional III, Pemkab Kampar, BRMP Riau, perwakilan TNI-Polri, pengurus koperasi, serta para petani mitra.
"Alhamdulillah, kolaborasi kita dengan berbagai pihak menjadi tonggak penting dalam mendukung ketahanan pangan melalui program intercropping di areal PSR," ujar Region Head PTPN IV Regional III, Ahmad Gusmar Harahap.
Untuk tahap awal, intercropping dilakukan pada lahan seluas 4 hektare dengan rencana perluasan hingga 70 hektare. Saat ini, proses administrasi calon petani calon lokasi (CPCL) sedang dilakukan.
Gusmar menambahkan bahwa antusiasme petani menjadi kunci keberhasilan program ini. Ia menjelaskan, sejak diluncurkan di Kabupaten Siak pada November 2024, program Tampan sudah diperluas ke Provinsi Jambi dan kini Kampar, dengan pendekatan yang disesuaikan dengan karakter lokal.
Menariknya, varietas yang digunakan di Kampar adalah padi lokal jenis Si Kuning, berbeda dari sebelumnya yang menggunakan benih hasil riset Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Kita ingin mendapatkan perspektif lain dari varietas lokal. Hasil kajian menunjukkan Si Kuning cukup tahan terhadap hama dan produktif," ungkap Gusmar.
Ia berharap, selain meningkatkan ketahanan pangan, para petani juga bisa meraih penghasilan tambahan sebelum sawit mereka memasuki masa panen.
Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Kampar, John Effery, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia mengatakan, Kampar menargetkan pengembangan intercropping padi di lahan sawit muda hingga 2.245 hektare.
"Kami sangat mendukung. Terima kasih kepada PTPN IV yang telah merangkul petani binaan dan berkolaborasi untuk ketahanan pangan," kata John.
Ketua KUD Karya Sembada, Kuswito, juga menyatakan kebanggaannya menjadi bagian dari program ini. Ia menilai kemitraan dengan PTPN tidak hanya memberikan pendampingan, tetapi juga inovasi berkelanjutan.
"Kami bangga jadi mitra PTPN. Program ini sangat bermanfaat bagi koperasi dan anggota kami," ucapnya.
GM Distrik Petani Mitra PTPN IV Regional III, Ferry P Lubis, menyebut program Tampan bertujuan mengoptimalkan lahan PSR yang berada dalam fase TBM (Tanaman Belum Menghasilkan). Pola tumpang sari ini memungkinkan petani menanam padi gogo selama dua tahun pertama.
“Ini peluang besar untuk mendukung swasembada pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Ferry.
Program Tampan juga merupakan bagian dari kolaborasi strategis antara Kementerian BUMN, Kemenko Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, dan IPB University.
Ferry menambahkan bahwa PTPN IV PalmCo terus berada di jalur khittah untuk tumbuh bersama petani. Berbagai kemudahan telah disiapkan untuk mempercepat produksi dan hasil panen.
“Kemitraan ini bukan hanya soal tanam, tapi tentang tumbuh bersama. Petani mitra akan difasilitasi untuk segera mengurus CPCL dan mengakses bantuan benih serta pestisida dari Kementan,” tutupnya.
