LAMPUNG (RA) - Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, menegaskan akan menindak tegas anggotanya jika terbukti menerima setoran dari praktik perjudian sabung ayam. Ia meminta pihak yang mengangkat isu tersebut untuk menunjukkan bukti konkret agar tidak menjadi fitnah.

"Ini (setoran) kan masih asumsi. Kalau memang ada, tunjukkan. Kami tidak menutup diri untuk memproses itu," ujar Helmy dalam keterangan yang dilansir dari RMOLLampung, Selasa (25/3/2025).

Helmy menegaskan, jika ditemukan keterlibatan anggota kepolisian, pihaknya tidak akan ragu untuk menindak mereka. Namun, jika tidak ada bukti, kepolisian juga berhak menyampaikan klarifikasi kepada publik.

"Kalau memang tidak ada, ya kami akan katakan tidak ada. Tetapi jika terbukti ada, tentu akan dilakukan penindakan. Polri sudah terbiasa menindak anggotanya yang melakukan pelanggaran," tegasnya.

Pernyataan Irjen Helmy ini menanggapi pernyataan dari Kodam II Sriwijaya melalui Kapendam II Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, yang menduga adanya aliran uang dalam operasi penggerebekan judi sabung ayam.

"Ini sudah satu tahun beroperasi. Ada bagi-bagi duit dari judi sabung ayam, ada setoran ke Polsek dan Koramil. Mengenai pembagiannya saya tidak tahu, tetapi ada yang menerima uang," ungkap Kolonel Eko kepada wartawan, Kamis (20/3/2025).

Dugaan ini, menurutnya, diperkuat oleh keterangan dua saksi yang kini ditahan oleh Denpom, yaitu Peltu Lubis dan Kopka Basar.

"Berdasarkan keterangan saksi, memang ada profit dan ada penerima uang. Saksi menjelaskan bahwa ada setoran," tambahnya.

Meski demikian, Eko menegaskan bahwa informasi ini masih dalam tahap penyelidikan lebih lanjut oleh tim penyidik gabungan.

Sebelumnya, tragedi terjadi saat penggerebekan di lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Senin (17/3/2025). 

Tiga anggota Polres Way Kanan gugur dalam kejadian tersebut, yakni, AKP (Anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, Briptu (Anumerta) M. Ghalib Surya Ganta.