PEKANBARU (RA) - Tenda ceper di kawasan Stadion Utama Riau, Jalan Naga Sakti, terus menjadi perbincangan publik. Meskipun telah berulang kali ditemukan pasangan muda-mudi yang diduga melakukan tindakan mesum serta ditemukannya alat kontrasepsi dan obat kuat, praktik ini tampaknya masih terus berlangsung tanpa ada tindakan tegas yang efektif.
Anggota Komisi I DPRD Pekanbaru, Muhammad Zahir Syah, mempertanyakan kinerja Satpol PP Kota Pekanbaru yang dinilai tidak mampu menertibkan lokasi warung berkedok tenda ceper tersebut. Bahkan, DPRD mulai menduga adanya 'permainan' yang menyebabkan tempat tersebut terus beroperasi tanpa hambatan.
"Kasatpol harusnya merasa terpukul dengan temuan ini. Berkali-kali razia dilakukan, tapi tenda ceper ini tetap ada. Apalagi dengan adanya temuan pasangan muda-mudi yang memadu kasih dan alat kontrasepsi di sana. Harusnya malu dengan Pak Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang turun langsung melakukan razia," ujar Zahir Syah, Senin (3/3/2024).
Zahir juga menegaskan bahwa ketegasan aparat penegak hukum sangat diperlukan untuk menutup lokasi tersebut secara permanen.
"Kalau Satpol PP tidak bisa menindak, kami di DPRD akan menanyakan apakah ada permainan di dalamnya. Tidak mungkin tempat ini terus beroperasi kalau tidak ada yang membekingi. Ini harus dibersihkan," tegasnya.
Menurutnya, temuan ini menjadi indikasi kuat bahwa perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap Satpol PP Kota Pekanbaru. Jika masalah ini tidak segera ditindaklanjuti dengan tegas, maka dikhawatirkan akan semakin merusak citra Kota Pekanbaru, terutama saat momentum bulan suci Ramadhan.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Wali Kota Pekanbaru, Agung Nugroho, bersama Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar, turun langsung dalam razia yang digelar Minggu (2/3) malam. Dalam operasi yang melibatkan tim gabungan dari Satpol PP dan aparat keamanan lainnya, sejumlah pasangan yang diduga berbuat mesum diamankan di kawasan Stadion Utama Riau.
Agung Nugroho menegaskan bahwa tindakan tegas akan dilakukan terhadap pihak-pihak yang terus membiarkan praktik ini berlangsung.
"Kita tidak akan membiarkan tempat-tempat seperti ini terus beroperasi. Kami akan melakukan penindakan dan pengawasan lebih ketat agar tidak ada lagi praktik seperti ini di Pekanbaru," tegasnya.
Selain menertibkan pasangan yang terjaring razia, tim gabungan juga menemukan sejumlah alat kontrasepsi berserakan di sekitar lokasi tenda ceper. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa tempat tersebut telah menjadi lokasi perbuatan asusila yang kerap meresahkan masyarakat.
Wakil Wali Kota, Markarius Anwar, turut menambahkan bahwa pihaknya akan meminta Satpol PP untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan patroli di kawasan tersebut.
"Kami ingin memastikan bahwa Kota Pekanbaru terbebas dari praktik-praktik yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku," ujar Markarius.