KUANSING (RA) - Pagi yang kelam menyelimuti seorang pelajar SMA di Kuantan Singingi (Kuansing), berinisial Z, saat ia menemukan ibunya, seorang guru SMP, tewas bersimbah darah di kamar rumah mereka, Senin (24/2/2025) pagi.
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Z yang masih berada di dalam kamarnya menerima pesan WhatsApp dari ayahnya, E, dengan pesan singkat, "Lihat ibu di luar."
Penasaran dan cemas, ia segera keluar kamar. Namun, betapa hancur hatinya ketika melihat sang ibu telah terbujur kaku dengan luka parah di leher.
Teriakan histeris Z memecah keheningan pagi, membuat warga sekitar berdatangan ke rumah korban. Salah seorang tetangga yang pertama tiba di lokasi menyebutkan bahwa kondisi korban sangat mengenaskan.
"Saat kami masuk, ibu itu sudah tidak bergerak lagi. Lehernya penuh darah," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Menurut keterangan warga, sebelum kejadian, Z sempat mendengar suara motor ayahnya melaju kencang di tengah hujan meninggalkan rumah. Tak lama setelah itu, ia menerima pesan dari ayahnya.
Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Teluk Kuantan. Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini.
Kapolres Kuansing, AKBP Angga Febian Herlambang, S.I.K., MH, membenarkan adanya dugaan pembunuhan dalam peristiwa ini.
"Tim Inafis Satreskrim Polres Kuansing telah melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti. Saat ini kami masih dalam proses penyelidikan untuk mengungkap fakta lebih lanjut," ujarnya.
Korban diketahui memiliki tiga orang anak. Anak sulungnya sedang berada di Madinah, Arab Saudi, anak keduanya menempuh pendidikan di Pekanbaru, sementara Z, anak bungsu korban, masih duduk di bangku SMA.
Tragedi ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar yang mengenal korban sebagai sosok pendidik yang baik dan ramah.
#PEMBUNUHAN
#Hukrim