Meriam Peninggalan Portugis Ditemukan di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Rokan Hilir, Riau

Meriam Peninggalan Portugis Ditemukan di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan, Rokan Hilir, Riau
Kapolsek Tanah Putih Tanjung Melawan, Ipda Bonni Ferdy Sagala dengan sebuah meriam peninggalan sejarah yang berasal dari masa penjajahan Portugis ditemukan di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

ROHIL (RA) – Sebuah meriam peninggalan sejarah yang berasal dari masa penjajahan Portugis ditemukan di Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan (TPTM), Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Penemuan meriam ini menarik perhatian masyarakat dan menjadi bukti peninggalan sejarah yang berharga di wilayah Provinsi Riau.

Meriam tersebut diperkirakan berasal dari abad ke-16 hingga 17, yang merupakan masa kekuasaan Portugis di kawasan pesisir Riau.

Dalam penelusuran sejarah, Portugis dikenal aktif di wilayah ini, terutama dalam perdagangan rempah-rempah dan upaya mempertahankan kekuasaannya di Asia Tenggara.

Ditemukan di sebuah area yang kini menjadi lahan terbuka, meriam tersebut memiliki ukuran yang cukup besar dan kondisinya masih terjaga dengan baik.

Penemuan ini memberikan gambaran jelas tentang kekuatan militer dan aktivitas kolonial yang terjadi di Riau pada masa itu.

Kapolsek Tanah Putih Tanjung Melawan, Ipda Bonni Ferdy Sagala, mengungkapkan pentingnya meriam ini sebagai salah satu peninggalan bersejarah yang perlu dijaga bersama.

Menurutnya, temuan ini harus dilestarikan agar generasi mendatang dapat mempelajari sejarah dan mengenal perjuangan bangsa pada masa lalu.

"Penemuan meriam ini menjadi salah satu warisan budaya yang patut kita lestarikan. Kami mengimbau agar masyarakat tidak mengambil atau merusak peninggalan sejarah ini, melainkan lebih baik melaporkannya kepada pihak berwenang agar bisa diawasi dan dipelihara dengan baik," ujar Ipda Bonni.

Ipda Bonni juga menambahkan, pihak kepolisian akan terus bekerja sama dengan dinas terkait untuk menjaga kelestarian situs bersejarah ini.

"Kami berharap warga tetap menjaga kekayaan sejarah yang ada di sekitar kita, agar bisa dijadikan sumber edukasi bagi masyarakat, khususnya para pelajar," lanjutnya.

Dijelaskan Ipda Bonni, bahwa penemuan meriam ini turut menambah potensi wisata sejarah di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Selain memberikan nilai edukatif, peninggalan-peninggalan sejarah seperti ini bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam tentang sejarah Riau dan peran pentingnya dalam sejarah dunia.

Sebagai bagian dari upaya pelestarian, sejumlah pihak berencana untuk memasukkan meriam ini dalam daftar objek wisata sejarah di Kabupaten Rokan Hilir. Pihak pemerintah setempat juga berharap dapat menjadikan situs tersebut sebagai tempat pembelajaran yang menarik bagi generasi muda.

"Temuan ini bisa menjadi bagian penting dari pengembangan pariwisata sejarah di Rokan Hilir. Kami akan terus berupaya menjaga dan melestarikan semua peninggalan bersejarah agar dapat dikenal oleh masyarakat luas," tambah Ipda Bonni Ferdy Sagala.

Dengan adanya meriam peninggalan Portugis ini, diharapkan semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menggali lebih dalam tentang sejarah daerah ini dan berkontribusi pada pelestariannya. Ke depannya, semoga Rokan Hilir menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang diperhitungkan di Provinsi Riau.

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir bersama masyarakat setempat kini sedang mengupayakan untuk memperbaiki fasilitas dan infrastruktur di sekitar area temuan meriam. Ini bertujuan agar situs bersejarah ini dapat diakses dengan mudah oleh pengunjung, serta tetap terjaga dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam dan manusia.

"Dengan langkah-langkah pelestarian yang tepat, meriam peninggalan Portugis ini dapat menjadi saksi bisu dari perjalanan panjang sejarah Riau dan Indonesia," tutup Ipda Bonni.

#Rohil #Riau #Pendidikan

Follow WhatsApp Channel RiauAktual untuk update berita terbaru setiap hari
Ikuti RiauAktual di GoogleNews

Berita Lainnya

Index