RIAU (RA) – Imam Aulia Raihan, seorang profesional muda berbakat di bidang Corporate Social Responsibility (CSR), membuat sejarah sebagai pembicara termuda asal Indonesia di ajang Annual Global CSR & ESG Summit Award Asia 2025, yang akan berlangsung di Vietnam pada Februari 2025.
Ajang prestisius ini menghadirkan perwakilan dari 40 negara di Asia untuk memaparkan berbagai program CSR dan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang inovatif dan berkelanjutan.
Imam, yang berasal dari Pekanbaru, Riau, terpilih berkat rekam jejak gemilangnya dalam mengembangkan program pemberdayaan masyarakat yang berdampak di berbagai wilayah, seperti Yogyakarta, Surabaya, Makassar, dan Palu.
Dalam pernyataan resminya, Imam menyampaikan rasa bangga dan tanggung jawabnya membawa nama Indonesia di forum internasional ini.
"Sebagai putra Melayu asal Pekanbaru, saya merasa bangga bisa mewakili Indonesia dan diundang langsung sebagai pembicara. Lebih dari itu, saya merasa terhormat masuk dalam nominasi pemaparan program CSR di wilayah konflik. Ini adalah bentuk komitmen saya untuk terus berkolaborasi dalam membangun negeri melalui pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan," ujar Imam, Jum'at (29/11).
Imam juga menekankan bahwa pendekatan berbasis partisipasi masyarakat, pemberdayaan ekonomi, dan keberlanjutan lingkungan menjadi kunci sukses dari program-program yang ia kembangkan.
Keikutsertaan Imam juga istimewa karena ia dinominasikan untuk kategori program CSR di wilayah konflik, sebuah pencapaian yang mencerminkan kepedulian mendalamnya terhadap isu-isu sosial yang kompleks. Dengan pengalaman menangani program di daerah-daerah dengan tantangan sosial dan ekonomi yang tinggi, Imam akan berbagi kisah inspiratif dan solusi praktis di hadapan audiens internasional.
Ajang Annual Global CSR & ESG Summit Award Asia yang akan digelar di Vietnam menjadi wadah strategis bagi pelaku CSR di Asia untuk berbagi pengetahuan dan menciptakan kolaborasi lintas negara. Acara ini menyoroti isu-isu global seperti keberlanjutan lingkungan, pengentasan kemiskinan, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sebagai pembicara termuda dari Indonesia, Imam diharapkan mampu membawa perspektif segar tentang pentingnya pendekatan CSR yang inklusif, berkelanjutan, serta sensitif terhadap konteks sosial dan budaya setempat.
Pencapaian Imam Aulia Raihan menjadi inspirasi bagi para profesional muda Indonesia, khususnya di bidang CSR dan ESG. Kehadirannya di forum ini memberikan harapan baru bagi pengembangan CSR di Indonesia, dengan menempatkan nilai-nilai lokal sebagai kekuatan utama dalam menciptakan dampak yang signifikan di masyarakat.
Dengan semangatnya yang tinggi, Imam mengajak generasi muda untuk terus berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik melalui inovasi, kolaborasi, dan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.
"Ini bukan sekadar pencapaian pribadi, tetapi juga langkah kecil menuju perubahan besar untuk Indonesia dan dunia," tutup Imam.