PEAKNBARU (RA) - Ada yang berbeda dari Debat Publik Pemilihan Walikota (Pilwako) Pekanbaru dibandingkan Debat Publik Pemilihan Gubernur (Pilgub) Riau tahun 2024.
Jika di Debat Pilgub Riau Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Riau memberi sesi yang berbeda untuk calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Riau beradu gagasan, di Debat Pilwako Pekanbaru setiap paslon dibebaskan untuk menunjuk siapa yang akan menjawab pada setiap sesinya.
Pada Debat Pilwako Pekanbaru yang masih berlangsung saat ini, Jumat (8/11/24) malam, terlihat paslon nomor urut 1 memberi porsi bicara sedikit lebih banyak untuk calon Wakil Walikota, Ade Hartati.
Hal ini tampak dari sesi keempat yaitu sesi tanya-jawab antar paslon, calon Walikota nomor urut 1 Muflihun tak berbicara dan menyerahkan pada Ade Hartati. Dari posisi berdiri, Muflihun juga tampak berada di belakang Ade Hartati.
Sementara itu pada paslon nomor urut 3, calon Wakil Walikota Kharisman Risanda justru tak mendapat kesempatan bicara sama sekali. Pasangannya, Ida Yulita Susanti, justru menguasai dan mendominasi mulai dari sesi penyampaian visi-misi hingga sesi tanya-jawab antar paslon.
Perbedaan ini juga disadari oleh masyarakat yang menonton Debat Publik melalui kanal YouTube KPU Pekanbaru, di mana beberapa akun mempertanyakan kenapa Kharisman hanya diam saja.
Barulah memasuki sesi tanya-jawab Ketika giliran paslon nomor urut 3 untuk bertanya, Kharisman Risanda buka suara.
Hingga berita ini dinaikkan debat masih berlangsung di Ska Co Ex Pekanbaru.
#Politik