BENGKALIS (RA) – Proses pengeboran di beberapa titik lokasi untuk rencana pembangunan jembatan penghubung Pulau Bengkalis dan daratan Sumatera resmi dimulai.
Proyek ini direncanakan menjadi salah satu jembatan terpanjang di Indonesia, dan saat ini tim sedang melakukan pengeboran untuk menguji kekuatan tanah di lokasi pembangunan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bengkalis, Ardiansyah, mengungkapkan bahwa pengeboran ini dimulai sejak 30 Oktober 2024 dan bertujuan memenuhi syarat basic design yang dibutuhkan untuk kelayakan struktur jembatan.
"Pengeboran ini merupakan bagian dari persyaratan yang diminta oleh Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) serta langkah awal untuk memenuhi persyaratan teknis proyek. Kami optimis akan segera mendapatkan rekomendasi teknis dari Kementerian PUPR," ujar Ardiansyah pada Senin (4/11/2024).
Ardiansyah menjelaskan bahwa proyek ini membutuhkan dukungan pemerintah pusat agar bisa masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), dan saat ini sedang dilakukan proses pengajuan rekomendasi teknis dari Kementerian PUPR.
Persyaratan ini penting agar proyek jembatan sepanjang 6,1 kilometer ini dapat segera masuk dalam PSN dan mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Persiapan Pengajuan ke PSN
Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menyusun berbagai persyaratan teknis agar proyek ini segera terdaftar sebagai PSN.
Ardiansyah menjelaskan bahwa FS, AMDAL, dan pembebasan lahan menjadi tanggung jawab Pemkab Bengkalis, sementara desain dasar (basic design) dan detail engineering design (DED) dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Riau.
“Saat ini, tim sedang melakukan pengeboran di lokasi yang meliputi titik-titik strategis di daratan Pulau Bengkalis dan di perairan sekitar pulau. Di Pulau Bengkalis, pengeboran dilakukan di Desa Pangkalan Batang Barat, Kecamatan Bengkalis, sedangkan di daratan Sumatera berada di Desa Bukit Batu, Kecamatan Bukit Batu," lanjutnya.
Kolaborasi dengan Investor Asing
Proyek jembatan ini mendapat perhatian dari investor asing, termasuk perusahaan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC) dan mitranya, PT Pearl River Indonesia.
Perusahaan ini siap untuk membiayai proyek jembatan secara penuh dengan skema investasi langsung. CSCEC telah melakukan peninjauan ke titik-titik koordinat lokasi rencana pembangunan jembatan pada Mei 2024, didampingi oleh Kadis PUPR Bengkalis.
“Investor menilai proyek jembatan ini memiliki potensi besar untuk mendukung pengembangan ekonomi di Riau dan sekitarnya. Kami berharap proyek ini dapat segera masuk dalam PSN di tahun 2024 agar dapat segera dilaksanakan,” tambah Ardiansyah.
Dukungan Masyarakat dan Pemerintah
Sekretaris Daerah Kabupaten Bengkalis, Ersan Saputra, menyatakan bahwa pembangunan jembatan ini telah menjadi impian lama masyarakat.
Upaya untuk mempercepat proyek ini telah dilakukan oleh Pemkab Bengkalis bersama Pemprov Riau, termasuk dengan menyerahkan proposal resmi kepada Presiden Joko Widodo saat kunjungan di Desa Muntai, Kecamatan Bantan.
“Pembangunan jembatan ini sangat strategis untuk mendukung mobilitas dan arus barang dari dan ke Pulau Bengkalis. Kami memohon doa dan dukungan masyarakat agar proyek ini berjalan lancar dan segera terwujud,” kata Ersan Saputra.
Dengan estimasi biaya sebesar Rp7 triliun, jembatan Pulau Bengkalis-Sumatera diharapkan dapat menjadi ikon pembangunan dan motor penggerak perekonomian di Provinsi Riau.
#JEMBATAN
#BENGKALIS